DIALEKTIS.CO – Wakil Ketua DPRD Bontang, Agus Haris mengingatkan pemerintah melalui Dinas terkait untuk terus memastikan stok bahan pokok (sembako) di pasaran.
Hal ini menurutnya perlu dilakukan guna menekan potensi terjadinya lonjakan harga jelang bulan suci Ramadhan 1442 H yang diprediksi akan dimulai pada 13 April mendatang.
“Stok pangan harus menjadi perhatian, agar harga tidak mengalami lonjakan yang cukup tinggi,” ujarnya saat dihubungi, Kamis (18/03).
Agus Haris menekankan data ketersediaan pangan penting. Sebab sedikit saja terjadi kelangkaan di saat permintaan meningkat, lonjakan harga akan terjadi dan sulit untuk dikontrol.
Sebutnya sejumlah kebutuhan dapur seperti bawang, garam dan cabai atau lombok menjadi komoditas yang paling sering mengalami lonjakan harga akibat langka di pasaran.
“Hukum pasar, saat barang itu langka, harganya pasti meningkat. Ini yang harus diantisifasi,” tuturnya.
Komoditas lain yang juga mesti menjadi perhatian menurutnya ialah beras. Ia mewanti-wanti, kebutuhan pokok yang satu ini jangan sampai langka di pasaran guna memastikan tidak terjadi gejolak pasar.
Untuk memaksimalkan upaya monitoring stok dan harga sembako tersebut. Agus Haris meminta pemerintah untuk melibatkan seluruh organisasi pasar dan kalangan pedagang.
Sehingga diharapkan data yang diperoleh benar-benar data real time di setiap pasar, pertokoan dan pusat perbelanjaan.
Terpisah, Kabid Ketahanan Pangan, Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Debora menyakinkan dari hasil monitoring di tiga pasar utama. Yakni, Rawa Indah, Telihan dan Loktuan stok sembako dipasaran menjelang bulan suci Ramadhan dalam kondisi aman.
“Tidak perlu berlebihan menyetok sembako dengan jumlah banyak. Stok sembako aman,” tuturnya.
Patauan, harga sembako dipasaran hingga saat ini masih relatif stabil. Hanya komoditas cabai yang mengalami lonjakan kenaikan harga, yakni dikisaran Rp. 160 ribu/Kg. (Yud/DT).
Discussion about this post