DIALEKTIS.CO – Anggota DPRD Bontang Bakhtiar Wakkang mengingatkan Pemerintah Kota (Pemkot) untuk tidak gegabah dalam mengambil keputusan terkait izin muat batu bara di Pelabuhan Loktuan.
Politisi yang akrap disapa BW ini berharap sebagai Wali Kota terpilih Basri Rase nantinya dapat lebih cermat dalam menentukan arah kebijakan.
BW menyatakan sependapat dengan Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam yang menyarankan agar rencana bongkar muat batu bara dilakukan di wilayah Bontang Lestari (Bonles), sesuai dengan Rencana Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) sebagai kawasan kepentingan industri.
“Investasi dalam bentuk bangun pelabuhan khusus di Bontang Lestari, pasti saya dukung,” ujarnya kepada Redaksi dialektis.co, Kamis (18/3/2021) Sore.
Ditanya terkait mulai bermunculannya tumpukan batu bara di Desa Suka Rahmat, Kutai Timur (Kutim) yang jaraknya hanya sekira 5,3 Kilometer dari Pelabuhan Loktuan, BW menyatakan bukan kewenangannya untuk mengomentari hal itu lantaran lokasi penumpukan berada di luar wilayah Bontang.
Namun ia menyatakan patut dicurigai hal ini menjadi satu rangkaian dengan upaya memuluskan rencana izin muat batu bara di Pelabuhan Loktuan.
“Kalau soal penumpukan itu kewenangan Kutim silahkan aja. Tapi jangan sampai ini dipaksakan dibongkar di Pelabuhan Loktuan,” tegas mantan aktivis mahasiswa pencinta alam itu.
Bicara pendapatan asli daerah (PAD), BW menegaskan tetap harus mempertimbangkan faktor-faktor resiko. Tidak boleh memaksakan PAD dengan mengorbankan ekosistem dan kesehatan masyarakat, sebab itu analisa dampak harus dilakukan dengan menyeluruh.
Kata dia, masyarakat Bontang patut berbangga bahwa Pelabuhan Loktuan dibangun murni dari dana APBD bukan APBN. Sebab itu wajar jika peruntukannya harus dikembalikan untuk pelayanan publik, tidak diarahkan menjadi khusus.
Jalan Kusnodo hingga Pelabuhan Loktuan juga dibangun dengan APBD untuk kepentingan masyarakat. Sebutnya, untuk itu tidak dapat seenaknya dialih fungsikan menjadi jalan perusahaan.
“Saya berharap pemerintah itu jangan buta tuli lah, inikan pro-kontra harus clear dulu jangan sampai menimbulkan resistensi di tengah masyarakat. Ini bukan bicara individu, tapi karena bicara orang banyak,” pungkasnya.
Sekedar diketahui, wacana pemanfaatan Pelabuhan Loktuan Bontang untuk muat batu bara masih terkendala perizinan lantaran ditentang berbagai kalangan.
Disisi lain, Wali Kota terpilih Basri Rase secara terbuka menyatakan tidak menutup ruang aktivitas tersebut dilakukan di Pelabuhan Loktuan selama tidak melanggar regulasi.
Ia pun menekankan kajian analisis dampak lingkungan harus diselesaikan terlebih dahulu.
“Kita kaji dulu jangan asal tolak, dan selama ngak menghalangi regulasi, investasi yang masuk ke Bontang ngak boleh kita halang-halangi,” ucapnya beberapa waktu lalu. (Yud/DT).
Discussion about this post