DIALEKTIS.CO – PT Baja Borneo Jaya (BBJ), menegaskan tumpukan besi tua di kawasan Tanjung Laut Indah yang sempat menuai sorotan Komisi III DPRD Bontang sebab tak diketahui pemiliknya, adalah milik mereka.
Bahkan, Direktur PT BBJ Doli Riski memastikan pihaknya telah mengantogi izin penampungan. Ia mengklaim memiliki izin dari Kementerian ESDM dan telah membayar royalti ke negara sebesar Rp 1 Miliar lebih.
“Terkait pertanyaan izin kawasan kita siap lah untuk di panggil dan dimintai keterangan oleh DPRD dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP),” ujanya, Senin (29/8).
Baca juga: Aneh! Sudah 1 Tahun Beroprasi, Penumpukan Besi Tua di Tanjung Laut Indah Tak Berizin
Doli menyampaikan, lahan penumpukan besi tua tersebut merupakan milik komisaris PT BBJ. Pihaknya juga telah menginformasikan ativitas tersebut ke Kelurahan Tanjung Laut Indah pada tahun lalu.
“Jadi itu tempat dipakai sebelum dimuat ke Pelabuhan Lok Tuan,” bebernya.
Terangnya, usah tersebut dimulai sejak 2021. Saat PT BJJ menang lelang dari PT Kaltim Prima Coal (KPC). Besi tua yang ditumpuk tersebut didatangkan dari Kutai Timur dengan menggunakan truk trailer.
Selanjutnya barang itu akan diproses terlebih dahulu kemudian dikirim melewati Pelabuhan Lok Tuan, untuk dibawa ke Jakarta menggunakan Kapal Laut.
Lebih jauh, Doli menyatakan selama aktivitas di jalan raya, truk trailer milik PT BBJ pun mendapat pengawalan dari Satlantas Polres Bontang. Hal itu dilakukan karena aktivitas muatan dilakukan di luar jam operasional.
Belum lagi muatan ke Loktuan juga harus cepat dilakukan karena kapal parkir di sana pun membayar senilai Rp 20 Juta saat sandar dan Rp 20 Juta saat pergi.
“Aktivitas pagi hari karena untuk memuat besi dari Tanjung Laut Indah menuju Pelabuhan Loktuan. Kalau kita muat terlambat ada membayar denda. Bahkan truk kami juga mendapat pengawalan demi mencegah terganggunya lalulintas,” sambungnya.
Diakhir, PT BBJ mengaku siap untuk dipanggil dan dimintai keterangan terkait aktivitas penumpukan besi tua tersebut. Meski begitu, saat ditanya status izin kawasan penumpukkan PT BBJ memilih irit berbicara.
Sedangkan menjawab dugaan pencemaran limbah dari tumpukan, Doli mengatakan perusahaannya taat terhadap pengelolaan limbah.
“Kalau limbah kami nomor satukan untuk mengelolanya,” pungkasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post