NAMA Ladrika Eka Putri (20), mahasiswi program studi Teknologi Rekayasa Perangkat Lunak (TRPL), Politeknik Pertanian (Politani) Negeri Samarinda belakangan ramai diperbincangkan di media sosial Kota Bontang.
Pasalnya, mahasiswi asal Kota Taman tersebut disebut ikut andil membuat alat deteksi Covid-19 dengan Citra X Ray berbasis Android.
Dengan alat penemuan itu. Ia bersama tim, berhasil meraih juara empat sekaligus menyingkirkan 689 peserta se-Indonesia dalam ajang bergensi DIlo Hackathon Festival (DHF) 2020, untuk kategori health.
Kepada dialektis.co mahasiswi semester 5 itu menyampaikan capaian tersebut merupakan buah dari arahan dosen pembimbing, Wahyuni Eka Sari. Sekira 2 bulan, ia bersama dua rekannya Aulanil Fitri dan Tyas Rizka Aulia yang tergabung dalam tim ALT mengembangkan aplikasi Xray hingga layak diikutkan ajang DLH 2020.
“Motivasinya sederhana, kami ingin membantu penanganan Covid-19 jadi lebih cepat,” ujar pemudi asal Kelurahan Tanjung Limau itu, Ahad (27/9) Sore.
Dengan aplikasi Xray, deteksi Covid-19 dapat dilakukan secara cepat dengan melakukan analisa terhadap hasil rontgen paru-paru pasien yang diduga terpapar Covid. Hasil langsung dapat diketahui usai mengarahkan kamera ke foto X Ray tersebut.
“Cukup memasukkan hasil rontgen. Bila dikembangkan, Insya Allah akan meringankan kerja tim medis,” tuturnya.
Dijelaskannya, aplikasi Xray ini memanfaatkan teknologi Deep Learning yang sebenarnya sudah banyak dijumpai dalam sejumlah aplikasi android proses pemindahan wajah. Namun, sedikit berbeda dalam algoritma yang digunakan dalam Xray.
Cara kerjanya dengan mengenali foto Xray yang selanjutnya dibandingkan dengan foto-foto Xray paru-paru normal dan paru-paru pengidap Covid-19 yang telah terprogram. Dari situlah kemudian aplikasi dapat menentukan foto rontgen terpapar Covid-19 atau tidak.
“Semoga bermanfaat dan dapat terus dikembangkan untuk memeriksa organ tubuh yang lain juga. Seperti kadar sel darah merah dan putih misalnya,” pungkas alumni SMU Bahrul Ulum itu. (Yud/DT).
Discussion about this post