DIALEKTIS.CO, Kutim – Politik dan Perempuan menjadi suatu keharusan dalam pemerintah di Indonesia. Dalam dunia politik peran perempuan sangatlah dibutuhkan untuk mewakili suara perempuan di Indonesia.
Kedudukan mereka di lembaga legislatif merupakan posisi yang strategis dalam mempengaruhi kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah yang berkaitan dengan kepentingan perempuan.
Peran perempuan dalam dunia politik sesungguhnya merupakan peran dari kesukarelaan perempuan untuk melibatkan dirinya dalam lembaga pemerintah. Tidak ada paksaan jika perempuan harus terjun dalam dunia politik.
Sebagai Komisi yang menaungi bidang pemberdayaan perempuan, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur, Yan menanggapi terkait rendahnya representatif keterwakilan perempuan dalam dunia politik di Kutai Timur.
Menurutnya, permasalahan dalam keterwalikan perempuan di dunia politik, tidak hanya harus mendapatkan dukungan dari partai politik, tetapi juga dari seluruh elemen masyarakat.
“Dari sisi partai itu sudah mengakomodir 30 persen, nah masalahnya masyarakat tidak mau pilih perempuan, terutama antara sesama perempuan. Di lihat dari presentase ini, kita sudah mendorong calon – calon perempuan terbaik kita dan namun pada akhirnya yang menentukan terpilihnya mereka ya masyarakat”ungkap Yan saat ditemui pada (26/6/2024).
Dalam kesempatan itu, Politisi Partai Gerindra tersebut mengatakan setiap partai politik memiliki “sayap perempuan”, yang dalam hal ini menaungi keterlibatan perempuan dalam dunia politik.
“Kebetulan saya dari Partai Gerindra, jadi “sayap perempuan” itu menaungi pelatihan, kaderisasi dan BIMTEK. Sehingga ketika partai politik menawari mereka, berarti kita anggap mereka siap untuk terjun di dunia politik,” katanya. (adv).
Discussion about this post