DIALEKTIS.CO, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Sobirin Bagus kembali mengingatkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) setempat untuk memastikan realisasi serapan anggaran pada priode penganggaran berikut harus dipercepat. Hal ini sebagai wujud untuk memastikan potensi terjadinya Silpa anggaran dapat ditekan.
Sobirin Bagus mencontohkan, sejak berlangsungnya tahun anggaran 2024. Dipastikan Anggaran Pendapatan Dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) alami kenaikan menjadi Rp 9,1 triliun. Namun hingga triwulan III, serapan anggarannya masih sangat rendah. Bahkan baru mencapai 12 persen.
Sobirin Bagus pun mengaku khawatir, kondisi ini justru jadi penyebab menumpuknya pekerjaan saat akhir tahun mendatang. Sehingga, selain berpotensi terjadi silpa, juga berdampak pada hasil kegiatan pembangunan.
“Pemerintah mestinya belajar dari pengalaman tahun sebelumnya (2023). Banyak kegiatan yang tidak bisa direalisaikan. Dikarenakan baru mulai dilaksanakan Agustus. Tentu berdampak pada proses serapan anggaran. Bahkan potensi silpa (sisa lebih perhitungan anggaran) semakin terlihat,” sebut Sobirin Bagus.
Apabila kejadian seperti akhir tahun lalu benar-benar terjadi, hal itu sangat disayangkannya. Mengingat dampaknya sangat besar. Bahkan bisa membuat material menjadi mahal lantaranya banyak pesanan. Sedangkan Kutim sendiri memiliki keterbatasan persedian material bangunan.
“Pembangunan yang sedang berlangsung tahun ini akan berdampak, jika pemerintah masih menerapkan pola kerja yang sama seperti tahun lalu. Bisa saja ada pekerjaan yang diselesaikan tidak sesuai standar yang ditetapkan,” ungkap Sobirin Bagus.
Hal tersebut, kata politikus PKB itu, tentu berdampak pada masyarakat. Mengingat masyarakat lah yang akan menerima manfaat pembangunan yang dijalankan pemerintah. Dia pun sangat khawatir jika kontraktor nantinya akan kerja asal-asalan. Sedangkan kualitasnya tidak menjanjikan.
“Ini harus menjadi catatan penting bagi pemkab. Makanya harus segera merealisaikan serapan anggaran murni tahun ini,” tutupnya. (adv).
Discussion about this post