DIALEKTIS.CO – Wacana membangun jalan lingkar yang menghubungkan Kelurahan Tanjung Laut Indah dengan Bontang Kuala kembali mencuat. Baru-baru ini ide itu kembali dilontarkan Wali Kota Bontang, Basri Rase.
Sebutnya, tahun 2024 ini Pemerintah Kota akan bangun jembatan beton di sekitar Balai Benih Ikan Pantai (BBIP) di Kelurahan Tanjung Laut Indah. Jembatan itu nantinya jadi interkoneksi awal jalan di wilayah pesisir tersebut.
“Tapi jalan penghubung ini program jangka panjang, insyaallah pengerjaannya di 2025. Saat ini kita baru membuat perencanaanya,” ujar Basri saat membuka Gerakan Pangan Murah, Kamis (28/3/2024) lalu.
Baca juga: Dewan Kritik Pemerintah Abai dengan Kondisi Kampung Wisata Bontang Kuala
Kata Basri, sebelum dikerjakan proyek ini mesti melalui tahapan seperti merampungkan analisa dampak lingkungan (Amdal), serta kajian ulang detail engineering design (DED).
Nantinya akses jalan tersebut diproyeksi bukan sekedar jadi akses penghubung alternatif. Namun, juga dapat menjadi kawasan wisata baru di sepanjang wilayah pesisir tersebut.
Menurutnya, secara keseluruhan pembangunan infrastruktur jalan penghubung alternatif di Kota Bontang sudah menjadi kebutuhan mendesak.
“Bayangkan saat ini jalan Bontang Kuala buntu. Tanjung Limau buntu, hingga Loktuan juga buntu. Hal ini butuh upaya ekstra bersama mempersiapkan arah pembangunan kota,” pungkasnya.
Baca juga: Trotoar Bontang Kuala Diusulkan untuk Ditinggikan, jadi Jalan Alternatif Saat Banjir Rob
Sementara catatan media ini, wacana jalan lingkar Tanjung Laut Indah-Bontang Kuala ini bukan barang baru. DED proyek ini sebelumnya telah rampung disusun pada 2021 lalu. Sesuai perencanaan panjang akes ini sekira dua kilometer. Namun demikian titik nol di Bontang Kuala itu belum dipastikan.
Sejatinya Amdal untuk segmen ini sudah ada beberapa tahun lalu. Namun terjadi perubahan seiring dengan beberapa titik berubah tata ruangnya dalam Perda Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) terbaru. Sehingga harus dilakukan Amdal addendum.
Sementara terkait dengan status lahan masih menunggu hasil studi larap. Hal ini penting guna melihat area yang sudah dinyatakan klir atau bersinggungan dengan lahan masyarakat.
Baca juga: Perencanaan Jalan Lingkar BK-Tanjung Laut Dilelang, Ini Titik Awalnya
Pada tahun 2023 lalu Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK) setempat memproyeksi proyek ambisius ini akan menyedot anggaran hingga Rp140 miliar. Dengan konsep material yang digunakan untuk infrastruktur ini dipilih sederhana. Berwujud timbunan dan pasangan batu. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post