DIALEKTIS.CO – Meski menjadi tuan rumah gelaran Hari Keluarga Nasional (Harganas) tingkat Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik tak sungkan memberi ‘label’ kepada Bontang atas kategori percepatan penurunan stunting terendah se-Kaltim.
Dalam sambutanya di penutupan Harganas yang digelar di Mangrove Park Saleba, Kecamatan Bontang Utara, Kamis (25/7/2024) pagi tadi. Akmal terang-terangan menyebut angka stunting di Bontang tertinggi di Kaltim.
Kata dia, Bontang berada di urutan pertama kasus stunting tertinggi dari 10 kabupaten dan kota di Kaltim. Dengan kenaikan prevalansi stunting 6,4 persen, disusul Kutai Timur 4,8 persen, dan Penajam Paser Utara 2,8 persen.
Kata Akmal, hal itu berdasarkan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) yang dilakukan oleh Badan Kebijakan Pembangunan Kesehatan yang dikelola oleh Kementerian Kesehatan RI tahun 2023 lalu.
Ia pun berharap, hal ini dapat memicu perangkat pemerintahan di Kota Bontang untuk lebih memaksimalkan upaya intervensi menekan angka stunting.
Baca juga: Basri Rase Raih Penghargaan Manggala Karya Kencana, Dinilai Berhasil Tekan Stunting
Sementara, Wali Kota Bontang Basri Rase menyatakan terkait hasil survei tersebut dirinya akan melakukan klarifikasi ke SKI. Sebab, ia mengklaim data hasil intervensi stunting sudah diangka 18,4 persen.
Klarifikasi ke SKI, dijadwalkan akan dilakukan pada Agustus 2024 mendatang.
“Saya akan berikan Punishment ke OPD yang tidak serius menangani stunting. Itu akan kita jalankan. Masih diinventarisasi dulu. Yang terpenting data SKI harus diklarifikasi nanti akan diagendakan sendiri,” ucap Basri Rase.
Kembali ke Pj Gubernur Akmal. Di kegiatan tersebut, Pj Gubernur memberikan penghargaan bagi pemerintah daerah yang dianggap berhasil menekan angka stunting di wilayahnya.
Pemda Kabupaten Kutai Kartanegara berhasil meraih penghargaan penurunan stunting tertinggi di Kaltim dengan berhasil mengurangi prevalansi stunting 9,5 persen.
Posisi kedua diraih Kabupaten Paser dengan penurunan angka prevalansi stunting 2,5 persen. Kemudian peringkat ketiga diraih Pemda Kutai Barat dengan penurunan angka stunting prevalansi 1,1 persen. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post