DIALEKTIS.CO – Kementrian Agama RI telah menggelar siding isbat bersama MUI, DPR dan Ormas Islam, telah menetapkan awal bulan Dzulhijjah dan 10 Dzulhijjah (hari raya Idul Adha).
Dalam kesempatan ini, dialektis.co menghadirkan satu tulisan yang dikutip alaman konsultasi syariah tentang pertanyaan apakah anjuran untuk tidak makan sebelum berangkat shalat idul adha itu berlaku bagi semua orang? Ataukah hanya berlaku utk sohibul qurban saja?
Diketahui, anjuran tidak makan sebelum berangkat shalat idul adha, disebutkan dalam hadis dari Buraidah bin Hushaib radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan,
كَانَ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- لاَ يَخْرُجُ يَوْمَ الْفِطْرِ حَتَّى يَطْعَمَ وَلاَ يَطْعَمُ يَوْمَ الأَضْحَى حَتَّى يُصَلِّىَ
Pada hari idul fitri, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak keluar menuju lapangan, hingga beliau sarapan dulu. Dan pada hari idul adha, beliau tidak makan, hingga beliau shalat. (HR. Tirmidzi 545 dan dishahihkan al-Albani).
Beliau menunda makan, agar bisa sarapan dengan daging qurbannya. Sebagaimana disebutkan dalam riwayat lain,
وَكَانَ لاَ يَأْكُلُ يَوْمَ النَّحْرِ شَيْئًا حَتَّى يَرْجِعَ فَيَأْكُلَ مِنْ أُضْحِيَتِهِ
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan ketika idul adha, hingga beliau pulang, lalu makan hasil qurbannya. (HR. Daruquthni 1734).
Terkait alasan ini, banyak ulama menyebutkan bahwa anjuran tidak makan sebelum berangkat shalat id, hanya berlaku bagi sohibul qurban, agar dia bisa makan daging qurbannya.
Berikut keterangan mereka,
[1] Keterangan az-Zaila’i – ulama hanafiyah dari Mesir – (w. 762 H)
هذا في حق من يضحي ليأكل من أضحيته، أما في حق غيره فلا
Aturan ini berlaku bagi orang yang hendak berqurban, agar dia bisa makan daging qurbannya. Sementara untuk yang lain, tidak berlaku aturan ini. (Tabyin al-Haqaiq, 1/226).
[2] Keterangan al-Buhuti – ulama Hambali dari Mesir – (w. 1050 H)
وكان لا يأكل يوم النحر حتى يرجع، فيأكل من أضحيته، وإذا لم يكن له ذبح لم يبال أن يأكل
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak makan pada hari idul adha hingga beliau pulang, lalu makan daging qurbannya. Ketika tidak memiliki hewan qurban, tidak masalah makan sebelum shalat. (Kasyaf al-Qina’, 2/51).
[3] Keterangan al-Mubarokfuri – (w. 1353 H)
وقد خصص أحمد بن حنبل استحباب تأخير الأكل في عيد الأضحى بمن له ذبح
Imam Ahmad menegaskan bahwa anjuran menunda makan ketika idul adha, hanya khusus untuk mereka yang memiliki hewan qurban. (Tuhfatul Ahwadzi, 3/81).
Berdasarkan keterangan di atas, bisa kita buat kesimpulan,
[1] Dianjurkan untuk tidak makan sebelum berangkat shalat idul adha.
[2] Anjuran ini hanya berlaku bagi sohibul qurban, dan bukan semua kaum muslimin
[3] Latar belakang anjuran tidak makan sebelum shalat bagi sohibul qurban adalah agar dia bisa sarapan dengan daging qurbannya. Karena itu, bagi sohibul qurban yang menyerahkan hewan qurbannya di dekat tempat tinggalnya, maka dianjurkan seusai shalat idul adha agar tidak makan apapun, menunggu hewan qurbannya disembelih.
Demikian. Allahu a’lam
Penjelasan di atas merupakan jawaban Ustadz Ammi Nur Baits, yang sebelumnya telah dimuat di alaman Konsultasisyariah.com
Discussion about this post