DIALEKTIS.CO – Anggota DPRD Balikpapan, Sofyan Jufri menilai pristiwa kelangkaan bahan bakar minyak (BBM) yang terjadi dua hari belakangan di kota minyak tidak boleh hanya berhenti dengan permintaan maaaf dari Pertamina.
“Ada apa dengan Pertamina? Ini tidak cukup dengan minta maaf saja. Harus ada penjelasannya,” ujarnya saat dikonfirmasi media ini, Selasa (20/5) pagi.
Bagi Sofyan, kejadian ini menambah catatan buruk kinerja Pertamina sejak awal 2025.
Sebelumnya, masyarakat dihadapkan dengan dugaan BBM oplosan. Hingga menyebabkan motor brebet.
Menurutnya, persoalan BBM hingga rantai distribusinya bukan hal sepele. Sebab menyangkut roda ekonomi masyarakat. Ia pun meminta, hal ini harus menjadi bahan evaluasi perusahaan milik negara itu.
“Sekarang masyarakat harus mengantre. Ini menghambat aktivitas, menghambat roda ekonomi,” tegasnya.
Sofyan pun mengakui juga terdampak dengan kelangkaan pasokan BBM tersebut.
Langkah cepat pun langsung diambil DPRD Balikpapan.
Ia memastikan, hari ini wakil rakyat memanggil Pertamina Balikpapan untuk mengetahui duduk perkara, memberi penjelasan dan kalrifikasi.
Terpisah, Area Manager Communication, Relations & CSR Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Edi Mangun, mengakui adanya adanya kekurangan pasokan di Balikpapan dan Tanah Grogot.
Guna mengatasinya, kekurangan pasokan BBM di Balikpapan akan langsung diambilkan dari Samarinda.
Sedangkan untuk area Tanah Grogot diminta bantuan pasokan dari Kalimantan Selatan.
Edi menyebut, kebutuhan BBM di wilayah Balikpapan dan Paser itu rata-rata berada pada kisaran 370 kiloliter per hari.
“Ada lonjakan kebutuhan ditambah keterlambatan pasokan sehingga terjadi antrean,” sebutnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post