DIALEKTIS.CO – Viralnya video Edy Mulyadi yang dinilai menghina warga Kalimantan saat mengkritik rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dengan sebutan Tempat Jin Buang Anak menjadi polemik dan terus menuai beragam reaksi.
Sorotan juga datang dari sejarawan, Muhammad Sarip. Dia adalah sejarawan asal Kota Samarinda yang telah diakui kompetensinya oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).
Muhammad Sarip, mengaku dirinya telah menerima dan melihat video viral tersebut pada Minggu, 23 Januari 2022.
Baca juga: Sebut IKN Tempat Jin Buang Anak, Rudy Masud Nilai Edy Mulyadi Cacat Pikir
Kata dia, dalam potongan video itu tampak seseorang menyebut kata kunci Ibu Kota Baru, Kalimantan, Jin, Genderuwo, Kuntilanak, dan Monyet.
“Saya tonton juga versi panjangnya supaya paham konteks yang diomongkan orang tersebut. Menurut saya, penyebaran potongan video tersebut mengandung muatan provokasi bagi warga Kalimantan supaya melakukan hal dan tindakan yang kontraproduktif,” ujarnya, Senin (24/1/2021).
Sarip menyatakan waktu dan energi bisa terkuras kalau mengurusi perkara semacam ini yang bertendensi konflik kepentingan dan memecah belah persatuan bangsa Indonesia.
Sebutnya, kemuliaan suatu komunitas, entitas, bangsa tidak akan tergerus hanya gegara sebutan persamaan dengan satwa, makhluk gaib dan makhluk horor.
Baca juga: Keras! Koalisi Masyarakat Kaltim Sebut UU IKN Cacat dan Mengancam Keselamatan
“Serahkan kasus ini pada proses hukum positif yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih baik kita fokus meningkatkan kualitas SDM supaya siap berkompetisi maupun berkolaborasi dalam menyongsong pemindahan IKN di Kalimantan Timur,” tuturnya.
Lebih jauh, Sarip mengingatkan polemik soal nama IKN Nusantara juga kurang produktif.
Baginya, urusan substansial sebenarnya adalah UU IKN yang berpotensi mewujudkan Pemerintahan Daerah Khusus Otorita IKN sebagai Neo-Batavia alias koloni baru Jakarta di Kaltim.
Sekedar diketahui, hingga informasi ini dipublis. Video viral Edy Mulyadi yang dinilai menghina warga Kalimantan terus menuia reaksi publik.
Tidak sekedar kecaman, sejumlah aksi demonstrasi menuntut proses hukum kasus ini tengah marak di sejumlah Kota dan Kabupaten se Kalimantan Timur. (Yud/DT).
Baca juga: Dinilai Tidak Demokratis, Muncul Aksi Boikot Konsultasi Publik RUU IKN di Unmul
Discussion about this post