Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home RAGAM

Sejarawan: Soal Video Hina IKN, Lebih Baik Fokus Tingkatkan Kualitas SDM

by Redaksi
January 24, 2022
Sejarawan: Soal Video Hina IKN, Lebih Baik Fokus Tingkatkan Kualitas SDM

Muhammad Sarip, Sejarawan Asal Kota Samarinda (Foto/Ist)

DIALEKTIS.CO – Viralnya video Edy Mulyadi yang dinilai menghina warga Kalimantan saat mengkritik rencana pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) dengan sebutan Tempat Jin Buang Anak menjadi polemik dan terus menuai beragam reaksi.

Sorotan juga datang dari sejarawan, Muhammad Sarip. Dia adalah sejarawan asal Kota Samarinda yang telah diakui kompetensinya oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan-Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

Muhammad Sarip, mengaku dirinya telah menerima dan melihat video viral tersebut pada Minggu, 23 Januari 2022.

Baca juga: Sebut IKN Tempat Jin Buang Anak, Rudy Masud Nilai Edy Mulyadi Cacat Pikir

Kata dia, dalam potongan video itu tampak seseorang menyebut kata kunci Ibu Kota Baru, Kalimantan, Jin, Genderuwo, Kuntilanak, dan Monyet.

“Saya tonton juga versi panjangnya supaya paham konteks yang diomongkan orang tersebut. Menurut saya, penyebaran potongan video tersebut mengandung muatan provokasi bagi warga Kalimantan supaya melakukan hal dan tindakan yang kontraproduktif,” ujarnya, Senin (24/1/2021).

Sarip menyatakan waktu dan energi bisa terkuras kalau mengurusi perkara semacam ini yang bertendensi konflik kepentingan dan memecah belah persatuan bangsa Indonesia.

Sebutnya, kemuliaan suatu komunitas, entitas, bangsa tidak akan tergerus hanya gegara sebutan persamaan dengan satwa, makhluk gaib dan makhluk horor.

Baca juga: Keras! Koalisi Masyarakat Kaltim Sebut UU IKN Cacat dan Mengancam Keselamatan

“Serahkan kasus ini pada proses hukum positif yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lebih baik kita fokus meningkatkan kualitas SDM supaya siap berkompetisi maupun berkolaborasi dalam menyongsong pemindahan IKN di Kalimantan Timur,” tuturnya.

Lebih jauh, Sarip mengingatkan polemik soal nama IKN Nusantara juga kurang produktif.

Baginya, urusan substansial sebenarnya adalah UU IKN yang berpotensi mewujudkan Pemerintahan Daerah Khusus Otorita IKN sebagai Neo-Batavia alias koloni baru Jakarta di Kaltim.

Sekedar diketahui, hingga informasi ini dipublis. Video viral Edy Mulyadi yang dinilai menghina warga Kalimantan terus menuia reaksi publik.

Tidak sekedar kecaman, sejumlah aksi demonstrasi menuntut proses hukum kasus ini tengah marak di sejumlah Kota dan Kabupaten se Kalimantan Timur. (Yud/DT).

Baca juga: Dinilai Tidak Demokratis, Muncul Aksi Boikot Konsultasi Publik RUU IKN di Unmul

Previous Post

Sebut IKN Tempat Jin Buang Anak, Rudy Masud Nilai Edy Mulyadi Cacat Pikir

Next Post

Arteria Gandakan Plat Mobil, Waketum PRIMA Alif Kamal Minta MKD DPR Bersikap

Next Post
Arteria Gandakan Plat Mobil, Waketum PRIMA Alif Kamal Minta MKD DPR Bersikap

Arteria Gandakan Plat Mobil, Waketum PRIMA Alif Kamal Minta MKD DPR Bersikap

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2022 DIALEKTIS.CO – Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.