DIALEKTIS.CO, SAMARINDA – capaian vaksinasi di Kaltim masih rendah. Dari jumlah penduduk wajib vaksin, baru 26 persen penduduk Kaltim yang sudah divaksin Covid-19.
Rendahnya vaksinasi itu selain faktor keterlambatan vaksin dari pusat, masyarakat pun masih banyak yang belum memahami pentingnya vaksinasi.
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Rusman Ya’qub meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) Kaltim memberikan edukasi ke masyarakat tentang pentingnya mengikuti vaksinasi Covid-19.
Rusman menyampaikan hal itu pada gelaran Rapat Dengar Pendapat (RDP). Dirinya ingin Dinkes Kaltim memberikan informasi kepada masyarakat agar masyarakat tidak antipati terhadap petugas kesehatan. Terutama saat vaksinasi door to door berlangsung.
“Karena kalau layanan informasinya kurang bagus maka bisa menimbulkan reaksi masyarakat terhadap petugas kesehatan. Jadi, perlu ada mekanisme atau pola dari pemerintah kepada masyarakat untuk mendapatkan informasi yang konkrit terkait vaksin tersebut,” kata Rusman, Sabtu (14/8/2021).
Dia mengaku kesulitan terberat saat ini adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk berpartisipasi membantu pemerintah dalam penanganan Covid-19 ini.
Guna membantu penanganan Covid-19, Komisi IV DPRD Kaltim akan selalu berkoordinasi perihal penanganan bersama Satuan Petugas (Satgas) Covid-19.
“Karena banyak masyarakat meminta informasi dan menyampaikan aspirasi terkait penananganan Covid-19,” sambungnya.
Menanggapi usulan tersebut, Kepala Dinkes Kaltim dr Padilah Mante Runa juga mengaku bahwa masih banyak warga Kaltim yang belum mendapatkan vaksin Covid-19 karena keterlambatan pengiriman dari pusat.
Padahal, untuk mencapai herd Iimmunity di Kaltim, tingkat vaksinasi harus sesuai standar WHO minimal 70 persen warga harus sudah divaksin.
“Secara kumulatif cakupan vaksinasi dosis pertama 18,37 persen atau 527.995 orang, sedangkan vaksinasi dosis kedua 11,97 persen atau 344.079 orang dari target sasaran vaksinasi 2,8 juta orang,” ungkapnya. (Frans/Yud).
Discussion about this post