Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home EKBIS

Objek Wisata di Bontang Kembali Dibuka, Tak Ada Lagi Jam Oprasional Pasar

by Redaksi
February 26, 2021
PPKM Diperpanjang, Lapangan Lang-Lang Kembali Tutup Selama 2 Pekan

Salah Satu Fasilitas Olahraga di Lapangan Lang-Lang (Foto/dok.dialektis.co)

DIALEKTIS.CO – Keputusan Pemerintah Bontang, Kaltim untuk mencabut pembatasan jam operasi pasar (setengah hari), disambut gembira para pedagang.

Menurut mereka keputusan ini sangat tepat, mengingat sulitnya perputaran ekonomi selama pemberlakukan Bontang Silent dan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tersebut.

“Alhamdulillah, ini kabar baik mas. Semoga corona segera pergi dan ekonomi kembali seperti semula,” ujar Sri (42) salah satu pedagang sayur di Pasar Tamrin, Jumat (26/2/2021).

Pantauan, selain itu keputusan untuk mengizinkan objek wisata buka kembali juga mendapat tanggapan positif masyarakat dan pelaku usaha.

“Bagus dong, kita juga sudah mulai terbiasa dengan masker kok. Mau sampai kapan ditutup semua,” kata Iksan (24), warga Api-api saat ditemui di Lapangan, Lang-lang.

Sebelumnya, Sabtu (20/2/2021) lalu Pemerintah Kota menggelar rapat evaluasi pemberlakukan PPKM yang memutuskan  mencabut pembatasan jam operasi pasar dan membuka kembali tempat wisata.

Asisten II Setkot Bontang, Zulkifli mengakui sulitnya penertiban pedagang, utamnya di sepanjang Jalan KS Tubun dan demonstrasi pedagang Pasar Tamrin menjadi salah satu pertimbangan keputusan itu diambil.

“Perimbangannya lebih karena menyangkut hajat hidup orang banyak,” tuturnya.

Meski begitu, Zulkifli menekankan keputusan ini bukan berarti akan mengendorkan pengawasan terhadap pemberlakukan protokol kesehatan (prokes) 5 M.

Yakni, memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas saat tidak terlalu penting.

Khusus untuk objek wisata Beras Basah. Zulkifli menegaskan tetap ada pembatasan jumlah pengunjung, dalam sehari ikon wisata Kota Bontang itu hanya boleh dikunjungi 300 orang.

Pembatasan mulai diterapkan saat pengunjung menaiki kapal penyebrangan, potensi penumpukan di dalam kapal pun akan menjadi perhatian tersendiri.

“Agar mudah dipantau, jalur masuk akan dibuat satu pintu di Pelabuhan Tanjung Laut,” pungkasnya. (Yud/DT).

Tags: BontangLawan Covid-19
Previous Post

Kabur dari Rumah, Siswi SMP Malah “Digarap” Pacar

Next Post

Beda Pendapat Soal Wacana Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Loktuan

Next Post
Beda Pendapat Soal Wacana Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Loktuan

Beda Pendapat Soal Wacana Bongkar Muat Batu Bara di Pelabuhan Loktuan

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.