Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home WARTA

Kudeta Militer, Rakyat Myanmar Tak Bisa Akses Facebook, Instagram dan WhatsApp

by Redaksi
February 4, 2021
Kudeta Militer, Rakyat Myanmar Tak Bisa Akses Facebook, Instagram dan WhatsApp

Tentara blokade jalan menuju parlemen Myanmar (Foto:Stringer/AFP)

DIALEKTIS.CO – Dengan dalih menjaga “stabilitas” Kementerian Komunikasi dan Informasi, Myanmar meminta seluruh provider internet setempat, untuk memblokir layanan media social Facebook, Instagram dan WhatsApp.

Keputusan itu dilakukan beberapa hari setelah kudeta militer terjadi. Pembelokiran dikabarkan akan berlangsung hingga 7 Februari mendatang.

“Khawatir dengan situasi, saat ini orang-orang yang mengganggu stabilitas negara, menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah dan menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook,” kata surat dari Kementerian.

Facebook belum memberikan komentar. Separuh dari 53 juta penduduk Myanmar menggunakan Facebook, yang bagi banyak orang identik dengan internet.

“Khawatir dengan situasi, saat ini orang-orang yang mengganggu stabilitas negara … menyebarkan berita palsu dan informasi yang salah dan menyebabkan kesalahpahaman di antara orang-orang dengan menggunakan Facebook,” kata surat kementerian itu.

Pada Selasa, militer memperingatkan agar tidak mengunggah apa yang dikatakannya sebagai rumor di media sosial yang dapat memicu kerusuhan dan menyebabkan ketidakstabilan.

NetBlocks mengatakan pemblokiran tersebut tampaknya hanya dilakukan oleh MPT telekomunikasi, yang mengatakan memiliki 23 juta pengguna.

Penyelidik hak asasi manusia PBB sebelumnya mengatakan ujaran kebencian di Facebook telah memainkan peran kunci dalam mengobarkan kekerasan di Myanmar. Perusahaan itu mengatakan terlalu lambat untuk bertindak dalam mencegah informasi yang salah dan kebencian di negara tersebut.

Minggu ini, Facebook mengatakan pihaknya memperlakukan situasi di Myanmar sebagai keadaan darurat dan mengambil tindakan sementara untuk melindungi dari bahaya seperti menghapus konten yang memuji atau mendukung kudeta, menurut seorang juru bicara. (Sumber: Antara/Reuters)

Tags: Blokir FacbookKudetaMyanmar
Previous Post

Buntuti Pencuri Sepeda, Polisi Sukses Gagalkan Peredaran 53 Poket Sabu

Next Post

Positif Covid-19, Sekda Bontang: Trimakasih Banyak Doanya

Next Post
Positif Covid-19, Sekda Bontang: Trimakasih Banyak Doanya

Positif Covid-19, Sekda Bontang: Trimakasih Banyak Doanya

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Follow Us

  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2022 DIALEKTIS.CO – Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • PARLEMEN KALTIM
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.