DIALEKTIS.CO – Tak habis akal, guna menyingkat jarak menuju Pasar Segiri sejumlah warga Gang Nibung, Sungai Pinang Kota Bontang menggunakan perahu karet jenis resquer fiber, Jumat (20/5).
Sebagai penuntun, tali tambang plastik berukuran 10 mili dibentang sekira 70 meter membelah Sungai Karang Mumug (SKM).
Mulyono Ketua RT 27 Gang Nibung menyampaikan hal ini dilakukan bentuk inisiatif warga menyusul dibongkarnya jembatan kayu yang biasa mereka gunakan sebagai akses terdekat menuju kota dan pasar induk tersebut.
“Beberapa warga kami tidak memiliki kendaraan bermotor. Jauh sekali kalau harus memutar lewat Jalan Hasan Basri,” ujarnya.
Gagasan untuk menggunakan prahu karet ini datang dari masyarakat, pihaknya hanya memfasilitasi. Warga yang menyebrang pun tidak dipaksa untuk membayar, hanya bersifat sukarela.
“Kalau ada yang memberi paling hanya ongkos beli minum untuk beberapa pemuda kami yang membantu menjaga dan menyebrangkan,” bebernya.
Lebih jauh, Mulyono berharap perbaikan jembatan Gang Nibung yang tengah diwacanakan Pemkot setempat benar-benar direalisasikan dengan cepat. Sehingga dapat kembali mempermudah aktivitas warga, terlebih tak sedikit warganya yang menggantungkan hidup dari geliat ekonomi di Pasar Segiri.
Senada, Udin salah satu warga yang menggunakan jasa perahu karet mengaku cukup terbantu dengan adanya jasa penyebrangan dadakan tersebut. Ia pun berharap perbaikan jembatan Gang Nibung benar-benar segera direalisasikan.
“Saya kerja di Pasar Segiri, dengan perahu ini jadi enggak perlu jauh jalan memutar. Semoga jembatan yang dibongkar segera dibangun kembali,” harapnya.
Sebagai informasi, pembongkaran jembatan kayu Gang Nibung dilakukan Pemeritah setempat lantaran dinilai menggangu proses normalisasi SKM.
Wali Kota Samarinda, Andi Harun berkomitmen untuk mengganti jembatan yang berusia lebih setengah abad tersebut dengan yang lebih baik. Sehingga sejalan dengan program penanganan banjir yang tengah digalakkan.
“Jembatan pengganti harus lebih bagus. Anggaran dan pemenang lelangnya sudah ada,” ucap Andi Harun saat memastikan pembokaran beberapa waktu lalu. (*)
Discussion about this post