DIALEKTIS.CO – Ketua Komisi A DPRD Bontang, Heri Keswanto, memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kota Bontang atas respons cepat dalam menangani dampak penutupan Universitas Trunajaya (Unijaya).
Penutupan kampus tertua di Bontang itu resmi dilakukan lewat Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI Nomor 442/B/O/2025, tertanggal 11 Juni 2025.
Salah satu langkah konkret yang diambil Pemkot Bontang adalah meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Langlangbuana (Unla), Bandung, pada Kamis (19/6/2025), yang memungkinkan mahasiswa Unijaya untuk melanjutkan kuliah tanpa biaya pendaftaran.
“Kami sangat mengapresiasi Pemkot Bontang yang langsung turun tangan. Meskipun secara teknis tanggung jawab ada di yayasan, tapi pemerintah hadir memberikan solusi,” ujarnya saat dikonfirmasi, Senin (23/6/2025).
Ia menilai, kerja sama antara Pemkot dan Unla merupakan bukti nyata kepedulian pemerintah terhadap masa depan mahasiswa yang terdampak.
Terlebih, mahasiswa yang tidak dapat melanjutkan studi langsung di Bandung tetap difasilitasi dengan sistem pembelajaran daring.
“Langkah ini sangat membantu mahasiswa agar tidak putus kuliah. Bahkan sudah ditegaskan bisa kuliah daring dan tidak perlu bayar pendaftaran. Itu luar biasa,” lanjutnya.
Heri pun berharap pihak yayasan dapat lebih terbuka ke depannya agar pemerintah bisa maksimal dalam memfasilitasi proses transisi para mahasiswa.
Ia menekankan bahwa kolaborasi antara yayasan, mahasiswa, dan pemerintah menjadi kunci penyelesaian masalah ini.
“Selama ini pemerintah terkendala masuk lebih jauh karena kurangnya komunikasi dari pihak yayasan. Sekarang bola ada di yayasan, tinggal bagaimana mereka terbuka dan berkoordinasi,” tutupnya. (Mira/adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post