Dialektis.co, Bontang – Rencana Pemerintah Kota Bontang menerapkan tarif parkir berbayar di RSUD Taman Husada menuai sorotan dari kalangan legislatif. Anggota Komisi A DPRD Bontang, Arfian Arsyad, meminta kebijakan tersebut untuk dikaji ulang secara mendalam sebelum benar-benar diberlakukan.
Menurut Arfian, rumah sakit merupakan fasilitas pelayanan publik yang seharusnya memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi masyarakat. Pengenaan biaya parkir, kata dia, justru berpotensi menjadi beban tambahan bagi pasien maupun keluarga yang mendampingi.
“Rumah sakit bukan area komersial. Saya minta kebijakan ini dikaji ulang. Jangan sampai masyarakat kecil yang sedang menghadapi situasi sulit, justru terbebani dengan pungutan baru,” ujarnya, Senin (2/6/2025).
Ia mencontohkan, penjaga pasien yang harus keluar masuk RSUD beberapa kali dalam sehari bisa menghabiskan biaya parkir hingga puluhan ribu rupiah dalam masa rawat inap. Hal ini, menurutnya, menjadi tidak adil, apalagi jika pasien berasal dari keluarga prasejahtera.
“Bisa jadi satu hari keluar lima kali, kali dua ribu rupiah sudah sepuluh ribu. Empat hari jaga, itu tiga puluh ribu lebih. Angka yang besar bagi warga tidak mampu,” jelasnya.
Dirinya tidak menolak upaya pemerintah untuk meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD). Namun, ia berharap penarikan retribusi dilakukan secara proporsional dan mempertimbangkan sisi kemanusiaan.
“Kalau ingin tarik PAD, lebih tepat kalau dilakukan di tempat-tempat perdagangan, bukan di rumah sakit. Kebijakan harus berpihak pada rakyat kecil,” sambung politisi Partai Gelora itu.
Rencana parkir berbayar di rumah sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang tersebut kata dia, perlu dibahas bersama lembaga legislatif agar kebijakan yang diambil tidak menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
“Ini perlu dikomunikasikan formal. Supaya ada rumusan bersama dan kebijakan yang keluar tidak menyulitkan masyarakat,” ungkapnya.
Ia pun mengingatkan bahwa kebijakan di sektor pelayanan kesehatan harus mengedepankan empati dan logika kemanusiaan.
“Jangan sampai orang yang sedang susah malah makin terbebani,” pungkasnya. (Mira/adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post