DIALEKTIS.CO – Beberapa komponen target pendapatan asli daerah (PAD) di Kota Bontang mengalami perubahan ke arah peningkatan, salah satunya retrebusi daerah.
Hal itu diungkapkan Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Bontang, Syahruddin saat ditemui media ini, Selasa (21/5/2024) kemarin.
Target retrebusi sebelum perubahan sebesar Rp 2 miliar, kini target itu ditingkatkan menjadi Rp 4 miliar.
“Angka target pastinya saya lupa, yang jelas sekira Rp 3 hingga Rp 4 miliar,” ujarnya.
Optimisme adanya peningkatan retrebusi tersebut, lantaran adanya beberapa sumber pungutan baru.
Baca juga: Tunggakan Pajak PBB Capai 60 Persen, Bontang Masih Andalkan PBB Perusahaan
Hal ini, menyusul tengah disusunnya regulasi daerah, guna menopang peningkatan jumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) pemungut retrebusi.
Seperti adanya fasilitas perangkat daerah yang selama ini dapat dipinjamkan namun tidak boleh ditarik retrebusi. Kini dapat dilakukan.
“Contohnya BPU (balai pertemuan umum) di Bontang Selatan untuk resepsi pernikahan. Sekarang boleh dipungut retrebusi resmi oleh Kecamatan yang nantinya masuk ke kas daerah,” paparnya.
Lebih jauh, Syahruddin mengungkapkan retrebusi sampah kedepan juga dipercaya akan menjadi sumber retrebusi yang cukup besar.
Retrebusi yang sebelumnya sempat dihentikan ini, nantinya akan kembali diberlakukan. Kata dia, nilainya cukup meningkat.
Baca juga: Target Pajak Daerah Bontang Naik jadi Rp 148 Miliar, Kontribusi Pajak Hiburan
“Nilai pungutan retrebusi sampah ini sangat hati-hati dilakukan. Kenaikannya melalui proses kajian untuk menetapkannya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Syahruddin menjelaskan yang perlu dipahami saat berbicara PAD. Ada beberapa komponen di dalamnya, setidaknya dibagi pada tiga sumber pendapatan terbesar.
Pertama, bersumber dari Pajak Daerah yang prosesnya langsung dikelola oleh Bapenda. Selanjutnya, Retrebusi Daerah yang pemungutanya langsung dilakukan oleh OPD bersangkutan. Serta, pendapatan lain-lain yang sah seperti Badan Layanan Umum Daerah (BLUD).
“Kalau BLUD RSUD Taman Husada juga diproyeksi terjadi peningkatan. Tapi, khusus BLUD ini hanya pencatatan saja di dalam APBD. Karena langsung dikelola lagi oleh RSUD,” pungkasnya. (adv).
Baca juga: APBD Perubahan 2024 Bontang Diproyeksi Capai Rp 3 Triliun
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post