DIALEKTIS.CO – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni tampaknya tidak ingin terburu-buru melakukan rotasi atau mutasi pegawai setelah efektif bertugas.
Sinyal itu ia sampaikan saat dikonfirmasi wartawan usai serah terima jabatan (Sertijab) Wali kota-Wakil Wali kota di Ruang Paripurna DPRD Bontang, Rabu (5/3/2025).
“Kalau saya lebih memilih easy going dulu ya. Kita lihat dulu, lalu mungkin akan kita lakukan job fit,” ujarnya.
Kata Neni, pemerintah kota akan membahas hal ini secara khusus. Serta meminta kepada BKN untuk dilakukan job fit.
“Bisa 6 bulan, atau lebih cepat. Tapi yang pasti, saya mengawalinya dengan job fit terlebih dahulu,” jawabnya singkat.
Sebelumnya, dalam sidang paripurna Ketua DPRD Bontang Andi Sofyan Hasdam mengingatkan sesuai arahan Menteri Dalam Negeri kepala daerah yang telah dilantik boleh melakukan mutasi atau mengangkat pejabat baru tanpa harus menunggu enam bulan.
Menurutnya hal itu bertujuan agar kepala daerah dapat langsung membangun tim kerja yang mendukung dalam menjalankan pemerintahan secara efektif.
Kesempatan itu Andi Faiz pun menyoroti kelakuan sejumlah kepala organisasi perangkat daerah (OPD) yang kerap mangkir dalam agenda rapat hingga paripurna.
“Kami tidak mau lagi, ada rapat DPRD diundang kepala OPD-nya tidak hadir tanpa alasan. Kami tidak mau lagi ada miskomunikasi, tidak sinergi,” tegasnya.
Andi Faiz menekankan, bahwa DPRD dan Pemerintah Kota adalah mitra sejajar sesuai undang-undang.
Kepala OPD yang tidak bisa bekerja efektif, tidak mampu menerjemahkan visi-misi program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang, dinilai pantas untuk dimutasi. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post