JAGAT media sosial tengah diramaikan keluhan tagihan PDAM melonjak dari bulan-bulan sebelumnya. Beragam tudingan miring pun ramai dialamatkan ke Perusahaan Umum Daerah (PERUMDA) itu.
Manager Administrasi Umum PERUMDA Air Minum Tirta Taman Bontang, Dedi Gunawan menegaskan tidak ada permainan harga. Ia menekankan lonjakan tagihan sesuai dengan pemakaian.
“Perhitungan pemakaian kita melakukan pencatatan akurat langsung ke lapangan, jadi tidak ada pelanggan yang tidak dicatat. Walau pandemi Covid-19, petugas kami tetap keliling melakukan pencatatan,” ujarnya kepada media ini, Jumat (3/7).
Diakui Dedi, beberapa pelanggan sempat menayakan lonjakan tagihan dan setelah ditelusuri murni karena adanya peningkatan pemakaian selama bulan Juni, karena pemberlakuan Work From Home (WFH) dan Hari Raya Idul Fitri.
Lebih lanjut, ia menyatakan bagi masyarakat yang merasa memiliki tagihan air yang melonjak, dapat melapor ke Kantor PDAM Bontang. Jadi, pihaknya bisa konfirmasi aduan dengan data yang ada di kantor.
Warga cukup membawa foto meteran di rumah sebagai bukti. Angka pemakaian air di meteran akan dicocokkan dengan pencatatan PDAM.
“Bisa dicek meteran di rumah. Nanti kami cocokkan, kesalahannya ada di pencatatan meteran atau pemakaian tinggi. Yang benar itu, angka di rekening lebih rendah dari angka di lapangan. Karena saat ini sudah bergerak,” terangnya.
Sebagai informasi, selain itu PERUMDA Air Minum Tirta Taman Bontang juga telah membuka layanan pengaduan pelanggan melalui layanan operator (0548) 23555, setiap hari mulai pukul 08.00 Wita hingga 21.00 Wita. Dengan menyertakan nama serta alamat pelanggan dengan jelas. (Yud/DT).
Discussion about this post