DIALEKTIS.CO, Samarinda- Wakil Ketua Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kaltim, Syafruddin, mengungkapkan keprihatinannya terhadap kondisi ketidaksetaraan kenaikan Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) bagi guru SMA sederajat di Kalimantan Timur.
Dia bilang bahwa ASN lain mendapatkan kenaikan TPP, sementara guru tidak mendapatkan kenaikan apa pun. Olehnya dia menekankan pentingnya peningkatan kesejahteraan guru yang dinilainya memiliki beban kerja yang sangat berat.
“Hal ini sangat disayangkan, Pemprov tidak berlaku adil terhadap guru khususnya SMA dan SMK di Kaltim. Karena ASN lain mendapatkan kenaikan TPP, namun guru tidak mendapat kenaikan apa-apa,” ungkapnya (4/12/2023).
Syafruddin menegaskan bahwa kesejahteraan guru harus ditingkatkan sejalan dengan beban kerja yang berat yang mereka emban.
Ia juga membandingkan pendapatan Sekretaris Daerah (Sekda) yang dinilainya lebih tinggi, sementara pekerjaannya dianggap lebih ringan.
“Padahal guru adalah abdi negara yang tanpa lelah mendidik anak bangsa dibanding ada Sekda yang pekerjaannya mudah dan relatif ringan. Kalau guru nggak sungguh-sungguh mendidik anak bangsa, maka pupuslah harapan untuk keberlanjutan pembangunan dan kemajuan bangsa dan daerah,” tuturnya.
Syafruddin menyatakan ketidakpuasannya terhadap ketidakadilan ini dan menyerukan agar pemerintah daerah lebih peka terhadap kesejahteraan guru.
Ia mengingatkan bahwa guru memiliki peran krusial sebagai penentu masa depan bangsa dengan mencetak generasi yang handal dan cerdas.
“Sekali lagi saya kecewa atas ketidakadilan ini. Pemprov harus peka terhadap kesejahteraan mereka (guru). Kesejahteraannya harus terpenuhi, karena beban kerja mereka sangat berat. Gurulah penentu masa depan bangsa. Karena mereka yang mencetak generasi-generasi yang handal dan cerdas,” pungkasnya. (ADV/DPRD Kaltim).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post