KETUA Angkatan Muda Partai Golkar (AMPG) Kota Bontang, Ahmad Faisal singgung kinerja KPU dan Bawaslu di Pilkada Bontang 2020. Ichal –akrabnya- menyebut dua lembaga tersebut terkesan kurang profesional.
Diketahui, kinerja KPU dan Bawaslu disinggung Ichal, lantaran ia menilai sejak tahapan pilkada berlangsung keduanya kerap melakukan “blunder”.
Teranyar, ia mengkritisi pelaksanaan debat publik Pilkada 2020, yang di gelar di Hotel Grand Mutiara, Sabtu (7/11) Malam tadi.
Ichal menyayangkan sikap KPU dan Bawaslu yang membiarkan terjadinya konsentrasi sejumlah pendukung di sekitar arena debat.
Padahal dalam aturan KPU terkait pelaksanaan Pilkada 2020. Yakni pada PKPU Nomor 10 tepatnya dalam Pasal 59, mengatur dengan jelas pembatasan dan pelarangan pendukung di arena debat publik. Ia menilai, sebagai wasit Bawaslu seolah membiarkan pelanggaran itu berlangsung.
“Kami mencoba taat terkait pembatasan. Diluar paslon ada tim kampanye 6 orang, pendamping 4 orang dan LO 2 orang pun tidak boleh berada di arena debat,”
“Mobil juga kami batasi hanya 3, tapi nyatanya semalam dilokasi pasangan sebelah ramai,” ujarnya saat menghubungi dialektis.co, Ahad (8/11) Sore.
Kata dia, harusnya pasca pengunduran pelaksanaan debat perdana. KPU bersama Bawaslu bisa bekerja semakin profesional dan taat aturan, bukannya semakin abai dan melabrak aturan yang dibuatnya sendiri.
Ichal mengaku telah menyampaikan langsung keberatannya tersebut kepada Komisioner Bawaslu dan KPU di lokasi acara. Namun tidak mendapat respon yang diharapkan.
“Masa Bawaslu tidak bisa membedakan mana pengunjung Hotel, mana pendukung paslon. KPU dan Bawaslu hanya selalu minta maaf, tapi selalu juga mengulangi kesalahan,”
“Poinnya, kami keras mengingatkan KPU dan Bawaslu untuk bekerja secara professional,” tambahnya.
Lebih jauh, Ichal menyampaikan jangan sampai dengan ketidak profesionalan KPU dan Bawaslu justru akan memicu terjadinya gesekan dan keributan antar pendukung.
Sementara, dihubungi terpisah, Komisioner KPU Bontang Saparudin mengakui adanya aksi protes yang dilayangkan Ketua AMPG tersebut. Namun ia menyatakan telah memberi pengertian dan dapat diterima.
“Memang tadi malam yang bersangkutan (Ichal) sudah sampaikan keberatannya langsung dan kita sudah berikan penjelasan dan dapat diterimah,” ujarnya.
Diakuinya, memang sempat terjadi konsentrasi masa disekitar arena debat yang kemudian teridentifikasi sebagai pendukung salah satu paslon. KPU pun telah berkoordinasi dengan jajaran keamanan untuk meminta kelompok pendukung tersebut, menyaksikan debat di rumah.
“Setelah diberi pengertian satu persatu, pendukung tersebut meninggalkan tempat yang sebenarnya disediakan untuk awak media menyaksikan debat,” pungkasnya.
Hingga berita ini dipublis, dialektis.co masih kesulitan mendapat tanggapan dari Komisioner Bawaslu. Dua nomor telpon Bawaslu yang dihubungi media ini dalam keadaan tidak aktif, dan pesan singkat pun belum mendapat jawaban. (Yud/DT).
Discussion about this post