DIALEKTIS.CO – Insiden tenggelamnya wisatawan asal Samarinda di perairan Bontang saat menyebrang menuju lokasi wisata Pulau Beras Basah di H+1 lebaran Idulfitri 1445 H, mendapat atensi khusus dari Kepolisian setempat.
Kejadian yang menyebabkan, pria berinisial RF (43) meninggal dunia saat menolong anaknya yang berusia 3 tahun jatuh ke laut itu akan diusut Sat Polairud Polres Bontang.
Saat dikonformasi dialektis.co, Jumat (12/4/2024) pagi, Kasat Polairud Bontang, Iptu Khairul Umam menyampaikan jajaranya terus mendalami insiden ini. Tidak menutup kemungkinan proses hukum akan berlanjut.
Baca juga: Nelayan di Bontang Terancam 20 Tahun Penjara Karena Gunakan Bom Ikan
“Iya, akan kita lakukan pemeriksaan,” tegasnya.
Selain mendalami kebenaran informasi awal bahwa penumpang tidak dibekali pelampung.
Kata Iptu Khairul, pemeriksaan juga akan difokuskan pada kondisi kelayakan kapal untuk digunakan mengangkut penumpang.
“Kita proses. Tapi, untuk keterangan resminya nanti biar disampaikan oleh Kapolres usai lebaran,” ujarnya.
Baca juga: Video, Satpolairud Polres Bontang Kibarkan Bendera Merah Putih di Dasar Laut Muara Badak
Terpisah, Sekretaris Asosiasi Perjalanan dan Transportasi kapal penyebrangan pulau Beras Basah, Alif Syahrizan menegaskan insiden tersebut terjadi pada kapal yang tidak tergabung dalam asosiasi mereka.
Kapal yang digunakan bukan diperuntukkan bagi penumpang. Kesehariannya digunakan untuk mencari ikan. Kata Alif, kapal nelayan tersebut digunakan lantaran rekan korban mengenal nahkoda kapal dan meminta tolong agar diantar ke Beras Basah.
“Yang terdaftar dalam asosiasi kami ada 60 armada. Semuanya telah lolos syarat uji keriteria, dan memenuhi prosedur sefty dari Dishub hingga Syahbandar,” tuturnya.
Baca juga: Polres Bontang Pantau Distribusi Bahan Baku Bom Ikan yang Dijual Bebas
Ia memastikan seluruh kapal penyebrangan resmi dilengkapi dengan life jacket serta asuransi untuk penumpang.
Alif berharap insiden ini tidak membuat wisatawan luar, takut untuk berwisata ke Bontang. Sebab akan berpengaruh pada 60 orang anggotanya yang menggantungkan pendapatan ekonomi dari jasa wisata.
Meskipun begitu, Alif berharap insiden ini tidak berlanjut secara hukum terlebih saat ini pihak keluarga korban dan nahkoda kapal sudah melakukan peroses komunikasi kekeluargaan.
“Yang perlu diketahui nahkoda kapal itu juga sempat ikut melompat membantu menolong korban,” tambahnya. (*).
Baca juga: Tingkatkan Layanan Pol Airud, Polres Bontang Resmikan Pos Penolong di Pelabuhan Loktuan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post