Dialektis.co – Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa kembali mengeluarkan pernyataan yang menarik perhatian publik. Kali ini ia meminta Komisi XI DPR RI agar mengingatkan PT Pertamina untuk memenuhi janjinya tentang wacana pembangunan tujuh kilang minyak baru.
Kata dia, janji itu sudah menunggak bertahun-tahun. Sudah dijanjikan sejak 2018, hingga kini tak satupun terwujud. Purbaya meyakini pembangunan kilang baru akan berimplikasi positif terhadap efisiensi alokasi belanja BBM.
Lebih jauh, ia mengatakan, saat ini Indonesia masih bergantung kepada Singapura untuk suplai BBM olahan yang kemudian didistribusikan ke masyarakat.
Baca juga: Tenang, Proyek Kilang Bontang Belum Wassalam
“Dengan adanya kilang sendiri, Indonesia bisa menghemat pembelian BBM, yang kemudian diharapkan dapat menurunkan nilai jualnya di masyarakat. Dengan begitu, pemerintah bisa mengurangi nilai subsidi ke BBM,” ujarnya dalam rapat kerja bersama DPR RI.
Penggalan video pernyataannya itu pun, beredar luas dan langsung menuai reaksi positif dari masyarakat.
Kilang Bontang Sempat Masuk dalam RPJMN 2020-2024
Pernyataan Purbaya tersebut, sontak mengingatkan memori terkait wacana pembangunan 7 kilang baru tersebut yang disebut-sebut salah satunya di Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Baca juga: Kendala Lahan dan Partner, Pertamina Nyatakan Kilang Bontang Batal Dibangun
Catatan media ini, harapan itu sempat menguat saat Pemerintah pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) menyatakan pembiayaan sejumlah proyek di Kaltim akan menggunakan APBN sebagaimana Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Kepala Biro Adpim Setda Prov Kaltim M Syafranuddin menyatakan, laporan itu disampaikan Bappenas RI ketika Pra-Rapat Koordinasi Teknis Perencanaan Pembangunan atau Pra Rakortekrenbang 2022.
“Dalam mendorong percepatan pembangunan Wilayah Kalimantan tahun 2020-2024 di Kaltim, proyek sangat prioritas (major project), yaitu pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara,” ujarnya di Samarinda, Senin (7/2/2022) lalu.
Baca juga: Apa Kabar Proyek Kilang? Bontang Tunggu Sikap Pemerintah Pusat
Berdasarkan laporan Bappenas RI yang disampaikan Direktur Regional I Kedeputian Bidang Pengembangan Regional Kementerian PPN/Bappenas RI, terdapat usulan proyek besar di Kaltim yang masuk Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) selain pembangunan IKN.
Proyek tersebut antara lain pembangunan Waduk Multiguna Sepaku Semoi Penajam Paser Utara, revitalisasi Kilang Minyak Balikpapan. Pembangunan Kilang Bontang juga masuk dalam RPJMN bersama pembangunan Pipa Gas Bumi Trans Kalimantan, pembangunan Fasilitas Pengolahan Limbah B3 di Kaltim yang disebutkan dalam Evaluasi Rakotekrenbang 2021, dan usulan daerah dalam Rakortekrenbang 2022.
Selain itu, arah kebijakan pembangunan di Kalimantan dalam RPJMN 2020-2024 adalah mempertahankan fungsi Kalimantan sebagai paru-paru dunia (Heart of Borneo).
Baca juga: Kilang Refinery Gagal Dibangun, Nasrullah: Bentuk Kegagalan Basri
Ivan mengungkapkan bahwa pemerintah pusat akan meningkatkan konservasi dan rehabilitasi daerah aliran sungai (DAS), lahan kritis, hutan lindung, dan hutan produksi. Mengembangkan pencegahan bencana alam banjir dan kebakaran hutan.
“Termasuk mempertahankan peran sebagai lumbung energi nasional melalui pengembangan hilirisasi komoditas batu bara, termasuk pengembangan energi baru terbarukan,” ungkapnya. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post