DIALEKTIS.CO – Direktur Pembinaan Program Minyak dan Gas Bumi Direktorat Jenderal Migas Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Soerjaningsih menyatakan PT Pertamina (Persero) batal membangun proyek kilang bahan bakar minyak (BBM) baru di Bontang, Kalimantan Timur.
Mundurnya calon partner dan kendala lahan disinyalir sebagai alasan utama. Meski, proyek ini sudah dimasukkan ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 20 November 2020 lalu.
“Rencana pembangunan GRR (Grass Root Refinery) Kilang Botang sejak rencana kerja sama Pertamina dengan calon partner berakhir di 2019, ini masih dalam pengkajian,” ungkapnya dalam konferensi pers, seperti dilansir dari CNBC Indonesia, Senin (18/01/2021).
Terangnya, adanya permasalahan mengenai keterbatasan lahan yang dimiliki Pemerintah di Bontang saat ini menurutnya juga tidak mencukupi untuk pembangunan kilang BBM baru.
“Ini masih ada kajian khusus untuk capital expenditure (capex)-nya,” jelasnya.
Sebelumnya, Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengaku sudah melakukan evaluasi terhadap daftar pembangunan kilang dan memastikan Kilang Bontang batal dikerjakan.
“Kita bangun kilang dan upgrade itu kita hitung lagi. Sebelumnya, ada enam kan, empat upgrade dan dua bangun baru. Ini kita koreksi. Kita hanya bangun satu kilang baru dengan upgrade empat kilang existing. Yang baru, Tuban. Bontang kita tidak,” kata Nicke Widyawati dalam rapat kerja bersama Komisi VI DPR RI, beberapa waktu lalu.
Dia mengatakan, pembatalan ini juga disesuaikan dengan merosotnya permintaan BBM di dalam negeri. Sementara kilang-kilang lain masih bakal dikerjakan Pertamina.
Pembatalan tersebut juga merupakan konsekuensi dari tidak dilanjutkannya kerja sama dengan perusahaan migas asal Oman, yakni Oman Overseas Oil and Gas (OOG). Kendati demikian, Nicke menyebut Pertamina masih ada kerja sama lain dengan OOG.
“Dengan OOG kan juga mundur juga kan. Jadi, ini sesuai demand yang ada. Kita membangun nggak cuma kilang, tapi integrasi juga sama petrochemical,” tandasnya.
Kilang Bontang sebelumnya adalah bagian dari enam mega proyek Pertamina yang terdiri dari empat pengembangan kilang existing yakni Refinery Development Master Plan (RDMP) serta dua kilang baru (Grass Root Refinery/ GRR) Tuban dan Bontang. (*)
Discussion about this post