DIALEKTIS.CO – Kasus dugaan pencemaran nama baik yang dialami Bakal Calon (Bacalon) Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni mulai didalami kepolisian.
Kapolres Bontang AKBP Alex Frestian melalui Kasat Reskrim Iptu Hari Supranoto menyatakan, langkah awal pihaknya akan segera memanggil pelapor dan saksi.
Hal itu dilakukan guna mengetahui duduk perkara masalah yang dilaporkan.
Dijelaskannya, dari keterangan pelapor dan sejumlah saksi barulah penyidik menentukan langkah selanjutnya atas kasus delik aduan ini.
Baca juga: Polisi Terima Laporan Dugaan Pencemaran Nama Baik yang Dialami Neni
“Hari ini baru jadwal pemanggilan pelapor dan saksi,” ucap Iptu Hari saat dikonfirmasi wartawan, Kamis (5/9/2024).
Kata Iptu Hari, pihaknya masih akan mendalami kronologi atas pelaporan dugaan pencemaran nama baik tersebut. Sementara terlapor belum dimintai keterangan.
“Kita akan tindaklanjuti semua apakah ada unsur pidana atau tidak,” tuturnya.
Diwartakan sebelumnya, Andi Sofyan Hasdam menyesalkan situasi jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Bontang yang bukannya disuguhkan dengan penyebaran program. Namun justru mengarah pada kampanye hitam.
Suami dari calon wali kota Neni Moerniaeni itu menekankan selama ini pihaknya terus berupaya menjaga situasi jelang pilkada untuk tetap kondusif. Dengan mengedepankan kampanye program.
Baca juga: Sofyan Hasdam Sesalkan Pilkada Harusnya Adu Program
Menurutnya kualitas demokrasi di Kota Bontang harusnya terus diupayakan semakin maju. Sehingga masyarakat terdidik dengan dipaparkan program setiap calon.
“Coba kapan dengar kami kampanye hitamkan calon lain, si ini jelek. Hanya program yang kami dahulukan,” kata Sofyan Hasdam, usai menyerahkan laporan, Selasa (3/9).
Sofyan mengaku awalnya tidak percaya dengan video yang memperlihatkan orasi UM, menuding keluarganya berniat kongkalikong jika Neni Moerniaeni terpilih sebagai Walikota akan merampok APBD Bontang.
Narasi yang disampaikan UM dalam pertemuan dengan masyarakat di pemukiman Kelurahan Loktuan tersebut, Kata Sofyan tak lebih dari ujaran kebencian dan fitnah.
“Ini penghinaan bagi saya,” kata Sofyan kala itu. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post