DIALEKTIS.CO – Stok minyak goreng bersubsidi dengan harga Rp 14.000 per liter kembali sulit ditemui di pasar Kota Bontang. Sejumlah pedagang pasar tradisonal masih menjual stok lama, sebab sulitnya mendapat minyak goreng dengan harga baru.
Pantauan, Ahad (27/2/2022), pedagang di Pasar Taman Rawa Indah (Tamrin) rata-rata masih memasarkan dengan harga Rp 38 ribu per 2 liter. Sementara ritel besar mulai menjajakan minyak goreng dengan harga Rp 28 ribu per 2 liter, namun dengan pembatasan jumlah pembelian.
Di lain sisi, warga mulai khawatir dengan tidak kian stabilnya harga kebutuhan dapur tersebut. Tari (29) warga Loktuan berharap pemerintah memastikan tidak ada pelanggaran hukum dalam rantai distribusi khususnya menjelang Ramadan dan Idul Fitri 2022.
“Mudahan tidak ada penimbunan. Jelas khawatir, sekarang aja segitu, gimana harganya nanti saat puasa dan lebaran,” keluhnya kepada media ini.
Baca juga: Buka Peluang UKM, Bontang Susun MoU Bisnis Kemasan Minyak Goreng
Ibu anak satu itu pun berharap, pengawasan rantai distribusi minyak goreng semakin ditingkatkan.
Sebab secara kasat mata menurutnya sangat aneh minyak goreng dapat langka sementara produksi sawit di Kaltim cukup berlimpah.
Terpisah sebelumnya, Kepala Bidang Perdagangan, Dinas Koperasi Usaha Menengah Kecil dan Perdagangan (Diskop-UMKP) Nur Hidayah meyakinkan sejauh ini tidak terjadi penimbunan minyak goreng di Kota Bontang.
Pihaknya telah memeriksa sejumlah gudang supplier dan toko ritel yang menjual minyak goreng murah. Hasil pemantauan tersebut tidak ditemukan adanya indikasi penimbunan.
“Kalau di Bontang ini tidak ada lah ya yang namanya penimbunan, kita juga sudah periksa di beberapa toko yang ada. Memang barangnya kurang,” ujarnya.
Diakuinya, pemberlakuan harga subsi saat ini masih sangat terpusat. Pihaknya juga tidak menerima data besaran jumlah minyak goreng subsidi yang disalurkan ke Kota Bontang. Ia menduga, proses verifikasi data pusat untuk menghitung kebutuhan masyarakat umum masih berjalan.
Baca juga: Harga Minyak Goreng di Bontang Naik, Dikeluhkan Pembeli
Selain itu, Diskop-UMKP Bontang tengah berupaya melakukan intervensi terhadap distribusi minyak goreng yang ada di Kota Bontang. Dengan berupaya membuat kerjasama dengan pabrik minyak goreng di Bontang Lestari.
“Bentuk perjanjian masih pembahasan. Kalau berjalan sesuai rencana, Insya Allah Bontang aman dari kelangkaan minyak goreng,” pungkasnya. (Yud/DT).
Discussion about this post