DIALEKTIS.CO, Samarinda – Jembatan Dondang yang menghubungkan Kecamatan Muara Jawa dan Sangasanga di Kutai Kartanegara, statusnya masih dalam perbaikan setelah ditabrak kapal Tongkang Batubara November lalu.
Lintasan kendaraan diatasnya masih dibatasi, hanya bobot kendaraan kecil yang dibolehkan lewat.
Pada, Selasa (02/03/2021), pukul 23.30 Wita. Jembatan itu kembali ditabrak oleh Ponton batu bara. Belakangan diketahui Ponton itu bernama Prima Sakti 06.
Kabar penabrakan Jembatan itu telah sampai ditelinga wakil ketua DPRD Kaltim Muhammad Samsun. Dia mengaku dapat kabar dari Camat setempat hingga relawan dilapangan.
“Tadi pagi saya dapat laporkan, ada penabrakan kemarin, oleh tongkang yang muat batu bara dari Prima Sakti 6. Infonya sih larut tapi saya perlu pastikan apakah benar-benar larut atau bagaimana,”ungkapnya dikonfirmasi, Rabu (03/03/2021).
Atas kejadian yang terus berulang, Samsun mempertanyakan tanggung jawab dari perusahaan yang menguasai Kapal Asis atau kapal pandu terhadap tongkang yang melewati jembatan.
“Ini mesti diperjelas, tanggung jawabnya sejauh mana. Apakah kalau ponton larut kemudian dibiarkan begitu saja. Kan tentunya tidak, karena mereka diberi hak untuk memandu kapal yang lewat dibawah sungai atau jembatan itu. Dan mereka punya hak untuk menarik biaya terhadap kapal yang lewat dibawah jembatan itu,” tegasnya.
Atas kejadian tersebut, Politisi PDI Perjuangan ini mengaku akan meninjau secara langsung kondisi jembatan.
“Rencana sore ini saya tinjau langsung kelokasi,” katanya.
Dia menyebutkan telah berkoordinasi dengan instansi terkait untuk memastikan kondisi jembatan. Aman atau tidaknya untuk dilintasi. Samsun menyebutkan saat ini pihaknya juga masih menunggu hasil investigasi.
“Kalau misalnya memungkinkan untuk dilewati y dilewati, hanya saja mungkin pengurangan beban sampai audit betul betul aman,” bebernya. (Frn/Yud).