DIALEKTIS.CO, KUTIM – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim) menginginkan program beasiswa Kutim Tuntas bisa didengar lebih luas. Sehingga bisa menjangkau para peserta didik yang berada di pelosok, sehingga membantu mereka mendapatkan pendidikan yang lebih layak.
Untuk mengoptimalkan hal tersebut, para senator Kutim meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kutim untuk lebih gencar menyosialisasikan keberadaan program tersebut. Untuk diketahui, program tersebut menyasar pelajar di jenjang sekolah dasar (SD) dan sekolah menengah pertama (SMP).
“Anggaran untuk beasiswa ini cukup besar. Saya harap dengan adanya beasiswa ini, bisa mengakomodasi masyarakat untuk mendapatkan layanan pendidikan secara merata,” ujar Ketua DPRD Kutim Joni.
Ya, kendala terbesar masyarakat untuk menjangkau program tersebut adalah informasi yang tidak tersebar secara masif. Sehingga, hanya beredar di kalangan dan wilayah tertentu. Padahal, mereka yang berada di wilayah yang belum terjangkau jaringan selular atau internet alias blank spot, memiliki hak yang sama untuk bisa merasakan peluang tersebut.
“Kalau mereka enggak bisa akses medsos (media sosial), karena susah jaringan, bagaimana? Padahal informasi kan disebarkan lewat itu (medsos), saya harap Disdikbud bisa mengintensifkan sosialisasi tentang adanya beasiswa ini, karena ini sangat membantu masyarakat,” pungkasnya.
Pada kesempatan terpisah, Kepala Disdikbud Kutim Mulyono menanggapi terkait keluhan Ketua DPRD Kutim tersebut. Menurutnya, saat ini pihaknya sudah melibatkan sekolah untuk mendata seluruh siswa yang akan mendapatkan program beasiswa, baik itu melalui jalur prestasi maupun jalur tidak mampu.
“Jadi, saat ini kami hanya menerima data yang diajukan sekolah, yang mengatur siapa yang berhak mendapatkan beasiswa itu sekolah, karena mereka lebih paham kondisi di lapangan,” ujarnya. (*)
Discussion about this post