DIALEKTIS.CO – Jalan poros Bontang-Samarinda dilaporkan semakin parah. Banyak lubang berukuran cukup besar di jalan nasional sepanjang 115 Km yang menghubungkan wilayah utara Kalimantan Timur dengan ibu kota Provinsinya itu.
Kondisi itu pun kerap dikeluhkan. Seperti yang diungkapkan salah satu warga Bontang, Naufal (40), ia berharap segera dilakukan perbaikan, terlebih jelang arus mudik Idul Fitri mendatang.
“Biasanya Bontang-Samarinda hanya 3 Jam, ini sudah harus ditempuh dalam waktu 5 Jam. Banyak sekali lubang, yang melintas harus ekstra hati-hati,” ujarnya kepada media ini, Senin (4/3/2022).
Baca juga: Jalan Tanah Datar Rusak Parah, “Mohon Maaf Jalan Sedang Diperbaiki, Tapi Bohong”
Terpisah, dilansir dari halaman Humas Pemrov Kaltim. Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Jalan (KPIJ) Balai Besar Pembangunan Jalan Nasional (BBPJN) Kaltim Purnyoto menyatakan perbaikan tahun 2022 ini Kementerian PUPR telah menyiapkan APBN untuk preservasi jalan Simpang 3 Lempake – Simpang 3 Sambera – Santan dengan alokasi lumayan besar.
“Untuk Simpang 3 Lempake – Simpang 3 Sambera – Santan, alokasi pagu indikatif yang kita siapkan sebesar Rp136,15 miliar,” kata Purnyoto dalam keterangan resminya.
Angka ini menjadi yang terbesar di antara peta rencana penanganan tahun 2022 untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan.
Kata dia, bukan hanya mulus hingga Santan, APBN pun telah juga disiapkan untuk preservasi jalan Santan – Bontang – dalam Kota Bontang.
Baca juga: Perbaikan Permanen Jalan Rusak di Tanah Datar Masuk Tahap Lelang
“Untuk jalur Santan sampai dalam Kota Bontang, APBN kita alokasikan sebesar Rp 35,43 miliar,” ungkap Purnyoto.
Setelah selesainya seluruh perbaikan jalan tahun ini, diharapkan kondisi jalan dari Samarinda menuju Bontang akan lebih baik sehingga waktu tempuh bisa lebih singkat.
Tahun ini secara keseluruhan untuk kegiatan preservasi jalan dan jembatan, APBN menyiapkan sebanyak Rp1,1 triliun tersebar untuk seluruh ruas jalan nasional di Kaltim.
Baca juga: Soal Jalan di Tanah Datar, Harun Minta Gubernur Turun Tangan
Antara lain jalur menuju Kutai Barat hingga batas Kalimantan Tengah. Termasuk juga jalur menuju Kabupaten Berau hingga batas Kalimantan Utara dan preservasi jalan di wilayah selatan Kabupaten Paser, sampai Jalan Kerang batas Kalimantan Selatan.
Penanganan preservasi jalan ini dilakukan menggunakan dana single year contract (SYC) dan multiyears contract (MYC).
“Sedangkan untuk Kabupaten Mahakam Ulu masuk dalam peta rencana penanganan tahun 2022 untuk kegiatan pembangunan jalan melalui MYC. Sedangkan untuk pemeliharaan menggunakan SYC,” bebernya.
Untuk Kabupaten Mahakam Ulu beberapa pekerjaan pembangunan jalan yang akan dilakukan adalah Long Bagun – Tering 1, Tiong Ohang – Long Pahangai 3, Long Bagun – Tering 3 dan Long Pahangai – Long Boh dengan total alokasi dana sekitar Rp145 miliar. (Yud/DT)