DIALEKTIS.CO, KUTIM – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kutai Timur (Kutim), Abdi Firdaus menyatakan masalah minimnya infrastruktur di kawasan kecamatan pedalaman masih kerap menjadi keluhan masyarakat. Terutama infrastruktur jalan penghubung antar kecamatan hingga kabupaten.
Peningkatan badan jalan, kata Abdi, sangat dibutuhkan. Bahkan sejumlah badan jalan masih tanah dan berlubang. Hal ini tentu menyulitkan laju pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat.
“Saat reses, keluhannya masih soal infrastruktur dasar,” ujarnya kepada wartawan.
Infrastruktur yang dimaksud. Diantaranya, pembangunan jalan, penyediaan air besih serta peningakatan sarana fasilitas umum lainnya. Abdi mengakui Pemkab terus menggencarkan pembangunan, namun masih banyak yang luput.
Dicontohkannya, meski dia mengapresiasi kinerja Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Tirta Tuah Benua (TTB) Kutim, lantaran mulai melakukan pembangunan saluran air bersih di Kecamatan Bengalon.
Namun sebutnya perlu terus diingatkan, hingga saat ini masih banyak daerah di wilayah itu yang belum bisa menikmati sarana air bersih. Artinya, pembangunan infrastruktur harus dilakukan secara berkelanjutan.
“Masih banyak masyarakat belum menikmati manfaat dari pembangunan. Semoga tahun depan bisa dimulai pembangunannya, seperti informasi yang saya terima,” harapnya.
Politisi Demokrat itu meminta, dalam hal rencana pembangunan Pemkab Kutim mengakomodir aspirasi masyarakat. Sehingga arah pembangunan yang dilakukan benar-benar sesuai dengan kebutuhan warga.
“Kan air bersih termasuk dari bagian infrastruktur dasar. Selain listrik, jalan, pendidikan dan lainnya. Pemerintah berkewajiban memenuhi itu untuk masyarakat,” pungkasnya. (adv/DT).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co di WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post