DIALEKTIS.CO – Ikatan Keluarga Besar Al-Amien (IKBAL) Kaltim, tengah menggalang donasi dana untuk membantu adik Muhammad Mujahid Farhan (14), siswa pengahapal Al Quran 30 Juz di pondok Pesantren Al-Amien Prenduan, Sumenep Madura, menjadi yatim piatu karena kedua orangtuanya di Kota Bontang, Kalimantan Timur, meninggal saat terpapar Covid-19.
Diketahui, IKBAL Kaltim adalah perkumpulan keluarga besar dari alumnus, abuturen dan simpatisan pondok pesantren Al-Amien yang berasal dari beberapa kota di Kalimantan Timur.
Ketua IKBAL Kaltim, Sony Sodiar menyampaikan selain digelar secara internal, donasi untuk adik Farhan juga dibuka untuk umum agar seluruh masyarakat juga dapat terlibat membantu hafidz cilik tersebut.
Baca juga: Kisah Farhan, Hafidz 30Juz Asal Bontang Mendadak Jadi Yatim Piatu Karena Covid-19
“Untuk pengumpulan dana dikoordinir Sekretaris IKBAL Kaltim, Ustadz Nasrullah. Masyarakat dapat berdonasi ke Rekening BNI: 2521279430 an. Nasrullah dengan konfirmasi bukti transfer ke WA: 6285252127943,” ujarnya, Jumat (30/7/2021).
Nantinya donasi akan langsung diserahkan kepada adik Farhan melalui pengurus pondok pesantren Al-Amien. Guna digunakan untuk seluruh biaya pendidikan dan kebutuhan pribadi adik Farhan.
Sebelumnya, kisah santri penghapal 30 Juz Al-Quran yang mendadak menjadi yatim piatu karena pandemi Covid-19 itu menarik perhatian publik.
Diwartakan, Ayahnya bernama Ahmad Maslik dikabarkan lebih dulu meninggal dunia. Tiga pekan setelahnya, disusul sang ibu, Zumratin Sarmian.
Pasangan suami istri yang sama-sama berprofesi sebagai guru di salah satu pondok di Kota Bontang itu meninggal setelah sebelumnya mendapat perawatan intensif di RSUD Bontang, karena positif Covid-19.
Sebelumnya, ayah Farhan menghantarkannya hingga menyelesaikan alur pendaftaran di pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Saat hendak pulang, sempat melakukan rapid test dengan hasil negative, kemudian melakukan perjalanan menggunakan bus dan pesawat.
Sesampai di Kota Bontang, beliau mengalami sakit dan terkonfirmasi positif Covid-19.
Dua dari tiga orang kakak Farhan, juga sempat terpapar Covid-19. Namun kini sudah dinyatakan sembuh. Farhan hanya dapat kabar tentang meninggalnya kedua orang tuanya dari sambungan telpon.
Kini, Farhan dibiayai oleh kakak tertuanya yang berusia 24 tahun. Sang kakak, saat ini sudah bekerja di salah satu perusahaan di Bontang (Farhan tidak menyebutkan namanya). (Yud/DT)
Discussion about this post