BONTANG – YS (52), yang ditemukan tewas menggatung dengan terikat tali di leher, di Lahan atau Kebun milik RSUD Taman Husada Kota Bontang, sekira pukul 14.00 WITA, Senin (8/12/2020) Siang tadi, diduga meninggal dunia disebabkan bunuh diri.
“Visum di rumah sakit umum baru selesai, hasil sementara jelas bekas tali di leher, tidak ditemukan tanda kekerasan lainnya,” kata Kasat Reskrim Polres Bontang, AKP Makhfud Hidayat saat dihubungi redaksi dialektis.co, Senin (8/12/2020) Malam.
Kata dia, dari keterangan keluarga korban pernah mengalami penyakit tidak bisa tidur sampai tiga bulan lamanya. Kemudian sejak anaknya melahirkan operasi caesar cucunya meninggal saat operasi pada dua bulan yang lalu, dan penyakitnya tidak bisa tidur kambuh kembali.
“Suaminya juga sedang sakit habis operasi empedu. Kesimpulan awal kami murni bunuh diri, gantung diri,” terangnya.
Sebelumnya, warga di sekitar Kampung Gotong Royong (belakang RSUD Bontang) geger dengan penemuan seorang perempuan paruh baya dengan kondisi mengenaskan tergantung di pohon.
Beragam spekulasi pun berkembang terkait penyebab kematian perempuan tersebut yang belakangan diketahui merupakan seorang Ibu Rumah Tangga, yang tinggal di Jalan Soekarno Hatta RT 25, Kelurahan Telihan Bontang Barat. Tak begitu jauh dari lokasi kejadian.
Bernadus (55) tetangga korban yang ditemui di lokasi kejadian menyampaikan, keseharian YS merupakan seorang peternak. Warga sepenuhya tak menaruh curiga, sebab kesehariannya korban kerab masuk kebun untuk mencari pakan ternak.
“Dia warga jalan Flores. Tidak ada gelagat aneh sebelum ditemukan tergantung,” katanya. (Yud/DT).
Discussion about this post