DIALEKTIS.CO – Wacana pemangkasan jumlah pegawai honorer di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang mulai bergulir. Hal ini mencuat seiring rencana evaluasi kinerja tenaga kontrak daerah (TKD) pada 2022 mendatang.
Sekretaris Daerah Kota Bontang Aji Erlynawati, membenarkan evaluasi kinerja tersebut dilakukan untuk menghemat keuangan daerah. Terlebih dana transfer dari pusat 2022 akan berkurang Rp 149 miliar.
Sebab itu, Pemerintah berencana hanya memberdayakan pegawai honorer sesuai kebutuhan dan beban kerja. Artinya, pegawai yang tak memenuhi standar dirumahkan.
Baca juga: Bontang PPKM Level 1, Hafidah Optimis Tatap Pertumbuhan Ekonomi
Hal itu juga sesuai dengan surat edaran nomor 800/1185/BKPSDM.02 perihal Larangan Penambahan Tenaga Kontrak di Lingkungan Pemerintah Kota Bontang.
“Kita akan evaluasi menyesuaikan keuangan daerah. Nanti akan dilakukan penataan ulang setelah data base sudah dilakukan masing-masing OPD,” kata Aji, beberapa waktu lalu.
Organisai Perangkat Daerah (OPD) dengan jumlah pegawai berlebih akan dikurangi. Jika memungkinkan, mereka kemudian dipindah ke OPD dengan jumlah pegawai kurang.
“Artinya, penataan bertujuan untuk mengisi kekosongan di awal tahun 2022,” terangnya.
Terpisah, Kepala Badan Perencanaan Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Bontang Amiruddin menegaskan, tidak ada penambahan tenaga kontrak atau honorer di 2022 mendatang.
Terlebih saat ini Pemkot akan mendapat tambahan pegawai dari Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) dan calon Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kontrak (PPPK) sebanyak 324 orang.
Serta penambahan pegawai lulusan Sekolah Tinggi Akutansi Negara (STAN) berjumlah 29 orang.
Baca juga: Himpun PAD, Bapenda Bontang Susun Program Berdayakan Ketua RT
“Semua gaji mereka kan akan dibebankan oleh Pemkot Bontang. Untuk itu kita akan lakukan penyesuaian,” sebutnya.
Namun begitu, Amiruddin meyakinkan tidak akan ada opsi pengurangan gaji bagi pegawai honor seperti yang banyak dikhawatirkan.
“Tidak ada pengurangan, pesan itu disampaikan oleh Wali Kota Bontang Basri Rase karena menyangkut kehidupan para honorer. Yang terpenting tidak ada penambahan lagi untuk honorer,” pungkasnya. (*).
Discussion about this post