DIALEKTIS.CO – Daon Jajar Ecoprint, inovasi produk tekstil berupa batik ramah lingkungan karya ibu-ibu rumah tangga RT 01 Kelurahan Guntung, Kota Bontang, terus eksis.
Mulanya, sejumlah ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok Perempuan Matahari binaan Sub Holding Gas Pertamina, PT Pertamina Gas (Pertagas) tersebut hanya mengandalkan penghasilan suami dan keluarga.
Namun, sejak program CSR Pertagas Kampong Batik Ecoprint hadir. Perlahan mereka dapat mengubah wajah kampung kumuh menjadi lebih bersih, berwawasan lingkungan serta meningkatkan penghasilan warga.
Ketua Kelompok Perempuan Matahari, Maryatun menceritakan bisnis yang kini mereka geluti bermula pada tahun 2018.
Tangan-tangan terampil mereka, kini mampu memproduksi batik istimewa dengan menggunakan zat pewarna alam yang berasal dari sejumlah tanaman di sekitar pemukiman seperti pohon mangga, rambutan, jati dan rambutan.
Baca juga: Studi Kelayakan Tol SMD-Bontang Segera Rampung, Isran: Sudah Dilirik Tiongkok
Kata dia, awal usaha semua bahan baku, termasuk mesin jahit hingga kebutuhan usaha lainnya sepenuhnya dari bantuan Pertagas.
Dengan pendampingan Pertagas, produk mereka yang diberinama Daon Jajar Ecoprint cukup berkembang dan diminati pasar, bahkan kerap mendapat order dari luar daerah.
Kini kelompok mereka perlahan dapat mengelola bisnis secara mandiri. Kualitas produksi juga terus ditingkatkan, saat ini dalam sebulan mereka mampu menghasilkan 20 kain batik ecoprint.
“Ya, Alhamdulillah, sudah bisa menghasilkan. Anggota juga sudah terbagi dalam tim ecoprint, tim jahit, tim pola dan pemasaran. Masing-masing sudah mengerti tugas, jadi kemampuan produksi dapat terus kami tingkatkan, tapi tugas rumahan tetap dapat dikerjakan dengan baik,” ujar Maryatun dengan ramah, Kamis (20/10).
Daon Jajar Ecoprint sendiri memiliki ciri khas atau keunikannya tersendiri dengan didominasi motif daun menambah kesan eksotis. Guna memenuhi selera pasar, kini mereka kerap mendatangkan bahan baku kayu khusus dari Jawa, sehingga tidak monoton bahan lokal.
Selain dijual dalam bentuk mentah. Kini mereka juga menjual dalam bentuk produk jadi seperti outer, jilbab, mukenah, masker, tas, baju, taplak meja, sarung bantal, hinga jaket.
Akses pasar, menjadi faktor penting bagi pelaku usaha mikro kecil untuk dapat mengembangkan bisnis terlebih di era pandemi dengan sejumlah pembatasan sosial.
Berkat pelatihan pasca produksi Pertagas, produk Daon Jajar Ecoprint juga dengan mudah dapat dipesan secara online melalui shopee, buka lapak, dan akun Instagram @batikdaonjajar.
Pelaksana Community Development Officer PT. Pertagas, Uzlifatul Jannah menyatakan konsep pendampingan dilakukan secara berkelanjutan. Selain pelatihan produksi, tahun pertama dan kedua diberikan pendampingan menajemen organisasi, pembagian peran dan pengelolaan keuangan.
“Tahun ketiga dan keempat ini kami damping pemasaran tidak hanya mengandalkan pameran offline. Kini sudah kerjasama dengan shopee dan buka lapak untuk pendampingan sosial medianya. Khusus Instagram, kita juga kerjasamakan dengan agency untuk brending produk mereka,” jelasnya.
Baca juga: Waduh, 4 Waralaba di Bontang Kedapatan Kelabui Izin Seolah Swalayan Biasa
Tahun kelima ditargetkan salah satu mitra binaan PT. Pertagas ini sudah dapat mandiri mengelola usaha, bantuan yang diberikan pun akan mulai dikurangi.
“Nanti sepenuhnya akan jadi mitra bisnis perusahaan. Misalnya, sovenir perusahaan pesannya tetap ke mereka,” paparnya.
Untuk diketahui, ecoprint merupakan tehnik mewarnai kain secara alami dengan menjiplak dedaunan dan kemudian direbus mirip seperti proses pembuatan batik, maka sering disebut batik ecoprint.
Amatan media ini, motif yang dihasilkan dengan sistem ecoprint ini lebih konteporer dibandingkan batik gambar maupun cetak dengan motif yang klasik.
Di lain sisi busana batik ecoprint kini berkembang dan mulai digemari sebab dinilai menjadi salah satu gaya hidup yang ramah lingkungan. (Yud/DT).
Discussion about this post