Di awal kemunculan sosok pemimpin masa depan Arab Saudi, Muhammad bin Salman (MBS) sudah dituding macam-macam oleh media dan sebagian kelompok yang dikenal memusuhi Saudi karena politik, ekonomi ataupun agama. Di antara yang disebarluaskan adalah MBS merupakan hasil didikan Amerika, karena dikira pernah mengenyam pendidikan di sana. Fakta singkat MBS berikut ini membatahnya.
DIALEKTIS.CO – Ia lahir pada tanggal 31 Agustus 1985 di Riyadh, Arab Saudi. Putra keenam Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud.
Muhammad sedari kecil menempuh pendidikan di Kerajaan Arab Saudi, sampai menjadi mahasiswa jurusan hukum di Universitas King Saud, Riyadh.
Setelah lulus kuliah, dia bekerja sebagai Sekretaris Jenderal Pusat Daya Saing Riyadh sekaligus penasihat khusus untuk Ketua Dewan Direksi King Abdul Aziz House. Kemudian menjadi Ketua Komite Eksekutif Departemen dan anggota Komite Eksekutif Tertinggi untuk Pengembangan Diriyah.
Dia mulai memainkan peran penting dalam proyek pembangunan lokal, di antaranya Pangeran Muhammad mendirikan yayasan amal dengan menyandang namanya, yaitu Yayasan Amal Mohammad bin Salman bin Abdulaziz (Misk Charity), yang berupaya mengembangkan proyek-proyek baru di masyarakat Saudi.
Dia juga mengetuai Dewan Direktur Pusat Pemuda Raja Salman dan merupakan salah satu pendiri Asosiasi Amal bin Baz untuk memfasilitasi pernikahan warga Saudi dan pembinaan keluarga.
Selain itu, Pangeran Muhammad pernah menjabat sebagai anggota Dewan Koordinasi Tertinggi Masyarakat Amal di Riyadh dan Dewan Direksi Asosiasi Amal Penghafal Al-Qur’an di Riyadh.
Pangeran Muhammad juga pernah menjabat sebagai Ketua Pengadilan Kerajaan Arab Saudi, ketika ayahnya, Raja Salman bin Abdulaziz mulai berkuasa pada Januari 2015 hingga April 2015.
Pada 29 April 2015, sebuah dekrit kerajaan dikeluarkan yang menetapkan pemilihannya sebagai Wakil Putra Mahkota, sekaligus pengangkatannya sebagai Wakil Perdana Menteri Kedua Dewan Menteri Saudi. Hingga akhirnya dia terpilih sebagai Putra Mahkota pada Juni 2017.
Putra Mahkota Muhammad bin Salman mulai tampil di arena internasional berkat reformasi dan inisiatifnya di Kerajaan. yaitu meluncurkan Visi Kerajaan 2030.
Ini adalah inisiatif yang bertujuan untuk mendiversifikasi ekonomi Kerajaan dan mencapai transformasi ekonomi dan sosial. Selain itu, dia memimpin upaya untuk memerangi korupsi, memperbaiki struktur investasi dan mempromosikan hak-hak perempuan.
Dalam politik regional, dia memainkan peran penting dalam memimpin koalisi yang melakukan intervensi di Yaman untuk membantu pemerintah yang diakui dalam menghadapi pemberontak Houtsi. Dia juga berperan dalam mempererat hubungan dengan banyak negara regional dan internasional.
Muhammad bin Salman juga berpean andil menangani isu-isu sensitif dan tantangan besar, yang berdampak pada kancah politik dan ekonomi di Arab Saudi dan seluruh kawasan.
Yang Mulia Putra Mahkota Muhammad bin Salman, telah memimpin banyak reformasi dan proyek yang berdampak besar pada Kerajaan Arab Saudi. Beberapa prestasi penting di antaranya:
- Visi Kerajaan 2030: Visi ini diluncurkan untuk mencapai diversifikasi ekonomi Saudi dan melepaskan ketergantungannya pada minyak menjadi ekonomi yang terdiversifikasi dan berkelanjutan. Visi ini bertujuan untuk mempromosikan sektor non-minyak seperti pariwisata, hiburan dan industri.
- Perbaikan Sosial dan Budaya Berkontribusi pada keberhasilan penting dalam mempromosikan hak-hak perempuan, seperti memungkinkan perempuan untuk mengemudi dan berpartisipasi dalam kehidupan ekonomi. Kegiatan budaya dan rekreasi juga telah dipromosikan di Kerajaan.
- Sektor Kesehatan: Sektor kesehatan mengalami peningkatan yang signifikan, termasuk pembentukan proyek “SEHA” untuk meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mengembangkan rumah sakit dan klinik.
- Inisiatif investasi: Banyak proyek dan inisiatif besar telah dikembangkan untuk menarik investasi nasional dan asing, seperti proyek NEOM, yang bertujuan untuk membangun kota pintar di pesisir laut.
- Antikorupsi: Kampanye antikorupsi yang luas diluncurkan, melibatkan sejumlah tokoh dan pengusaha terkemuka, dengan tujuan meningkatkan transparansi dan integritas.
- Pembangunan Infrastruktur. Kerajaan menyaksikan peningkatan infrastruktur yang signifikan, seperti pengembangan proyek transportasi, jalan, dan bandara.
- Koalisi Internasional dan Kebijakan Regional: MBS berperan dalam memperkuat hubungan dengan banyak negara dan berperan aktif dalam koalisi untuk mendukung pemerintah resmi di Yaman.
Perlu dicatat bahwa pencapaian dan proyek di atas memiliki sudut pandang yang berbeda tentangnya, dan disajikan di sini secara umum.[*]
Source Saudinesia.id
Discussion about this post