DIALEKTIS.CO – Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang menunjukkan angka penyebaran Demam Berdarah Dengue (DBD) patut diwaspadai.
Betapa tidak, dalam 9 bulan terakhir atau sejak Januari hingga September 2022 tercatat sudah 440 Orang terserang penyakit yang dibawa oleh nyamuk Aedes Aegypti itu.
“Kelurahan Berebas Tengah tertinggi dengan 63 kasus, disusul Tanjung Laut dan Api-Api masing-masing 49 kasus,” kata Kasi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Diskes Bontang, Asniwati.
Sementara kasus terendah berada di Kelurahan Bontang Lestari dengan 2 kasus, disusul Bontang Kuala 8 kasus, dan Kelurahan Kanaan 10 kasus.
Perkembangan kasus relatif fluktuatif setiap bulannya. Namun, tren lonjakan kasus tertinggi terjadi mulai Mei hingga saat ini.
Rincinya, Mei 68 kasus, Juni 53 kasus, Juli 55 kasus, Agustus 71 kasus, dan September 42 kasus. Dengan 3 kasus fatal hingga meninggal dunia.
Pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan merubah pola kebiasaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di tengah masyarakat masih menjadi tantangan yang dihadapi.
Pencegahan, edukasi, dan penyuluhan lewat program Jumat bersih pun terus digalakkan. Menurutnya, hanya dengan menerapkan PHBS dan PSN secara konsisten dapat memutus mata rantai DBD.
Selain itu, setiap ditemukan kasus positif DBD yang didasarkan hasil penyelidikan epidemiologi (PE) langsung dilakukan fogging.
“Fogging bukan solusi atasi DBD karena hanya membunuh nyamuk dewasa bukan jentiknya,” sambungnya.
Kata dia, upaya lain yang dilakukan pemerintah untuk menekan angka kasus DBD yakni dengan menerapkan metode Wolbachia. Metode ini yakni mengawinkan nyamuk Aedes Aegypti yang dikembangbiakkan di dalam ember yang dilubangi.
Setelah nyamuk Aedes Aegypti kawin dengan nyamuk yang sudah memiliki Wolbachia, peranakan nyamuk baru tidak lagi memiliki virus DBD.
Bakteri Wolbachia dapat melumpuhkan virus dengue, sehingga apabila ada nyamuk aedes aegypti menghisap darah yang mengandung virus dengue akan resistensi, dan tidak menyebar ke dalam tubuh manusia.
“Semoga segera terealisasi. Soalnya kasus DBD di Bontang tertinggi se Kaltim. Prosesnya saat ini sedang pembahasan anggaran. Mudah-mudahan tahun depan bisa terealisasi,” tandasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post