DIALEKTIS.CO, KUTIM – Ketua Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Kutai Timur (Kutim), Yan menyebut bahwa peningkatan infrastruktur paling banyak diusulkan masyarakat. Selain itu ada pula usulan di sektor perkebunan, pertanian, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) dan pengembangan budaya.
Menurutnya, masyarakat daerah pemilihan (dapil) tempat dirinya terpilih mengajukan semenisasi untuk jalan umum. Ada pula peningkatan kualitas jalan usaha tani dan pembuatan parit.
“Memang selama menjabat saya tidak pernah menolak usulan yang disampaikan masyarakat. Meskipun aspirasi yang diterimanya bukan berasal dari dapilnya,” ungkapnya.
Dia menilai, dalam merealisasikan usulan masyarakat sudah menjadi kewajibannya sebagai wakil rakyat. Baik itu masyarakat dari dapilnya maupun bukan.
“Apapun yang disampaikan masyarakat harus diterima. Selama sesuai regulasi, tidak ada salahnya merealisasikan,” ucapnya.
Sejauh ini, kata politikus Gerindra itu, terdapat 177 usulan masyarakat di meja kerjanya. Dengan harapan dapat direliasikan sebagai program kerja Pemkab Kutim tahun 2025 mendatang.
Sayangnya dari sekian usulan tersebut, hanya 33 yang diterima Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Kutim.
“Sektor pertanian yang banyak tidak diterima. Padahal usulan itu sangat penting untuk direalisasikan. Cuma, Bappeda menganggap bukan salah satu prioritas,” tutupnya.
Untuk diketahui, berbagai aspirasi masyarakat itu banyak disampaikan masyarakat saat gelaran reses lalu. Ada pula yang diusulkan saat dirinya melakukan kunjungan dan menghadiri undangan dari kegiatan Pemkab Kutim. Tak heran jika banyak usulan yang ditampungnya, dengan harapan dapat direalisasikan dalam bentuk kegiatan. (adv).
Discussion about this post