TINGGINYA intensitas hujan di Kota Bontang beberapa pekan terakhir patut diwaspadai dengan menjaga kebersihan lingkungan.
Musim hujan ini, rentan penyakit menyerang masyarakat di antaranya demam berdarah denque (DBD). Terlebih Bontang dinilai masih termasuk daerah rawan gigitan nyamuk aedes aegypti.
Langkah antisipasi, Dinas Kesehatan (Dinkes) tengah bergerak cepat menekan potensi meningkatnya kasus DBD dengan melakukan pemetaan zona rawan DBD.
Pemetaan wilayah ini penting dilakukan, guna mengetahui titik kasus tertinggi. Sehingga langkah penanggulangan lebih terukur.
“Jika sudah ketahui baru kita lakukan fogging masal,” kata Kepala Dinkes Bahauudin kepada dialektis.co.
Bahauudin meminta warga untuk terus waspada terhadap meningkatkan kasus DBD. Warga juga diminta untuk menggalakkan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar rumah, khususnya potensi sarang nyamuk dan jentik di dalam rumah.
Kata dia, umumnya, nyamuk Aedes Aegypti berkembang biak pada tempat-tempat yang menampung genangan air. Contohnya pot tanaman, dispenser, kaleng maupun botol bekas, bak pemandian dan wadah lain penampung air.
“Jika kita lengah maka potensi tempat yang bisa menampung air bisa menjadi sarang nyamuk aedes aegypty berkembang biak dengan mudah,” terangnya.
Lebih jauh, Bahauddin juga mengimbau, seluruh masyarakat untuk terus menjaga imunitas tubuh.
Terlebih jika terjadi lonjakan kasus DBD, tentu tugas para medis akan kembali bertambah ditambah pandemi Covid-19 belum juga berujung.
“Jadi, selesai jam kantor usai, segera recovery di rumah agar stamina dan imun tetap stabil. Minum vitamin, tetap menjaga stamina dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan olahraga yang cukup,” pungkasnya. (Abd/Yud).