MASYARAKAT kini harus mengantisipasi situasi penyakit infeksi ganda. Pasalnya selain dituntut waspada terhadap penyebaran virus Covid-19, kini ancaman Deman Berdarah Dengue (DBD) juga tengah mengintai.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bontang, dr. Bahauudin menyebut grafik jumlah kasus DBD di Kota Bontang saat ini relatif meningkat.
Bahkan, data penyebaran hingga akhir Agustus kemarin telah menyentuh angka 182 Kasus DBD. Dari penyebaran yang terjadi di seluruh (15) Kelurahan di Kota Bontang.
“Semua Kelurahan ada. Tapi kasus DBD tertinggi yaitu di Kelurahan Berebas Tengah 25 kasus, Kelurahan Api-Api 20 kasus, Kelurahan Loktuan 17 kasus, Kelurahan Gunung Elai 17 kasus, dan Kelurahan Tanjung Laut 16 kasus,” ungkapnya kepada dialektis.co, Selasa (23/9).
Dinkes Bontang memprediksi peningkatan jumlah kasus akan terus terjadi hingga puncaknya di bulan Desember mendatang. Sebab itu, Baharuddin meminta masyarakat untuk rajin memelihara kebersihan lingkungan.
“Kita masih belum tahu kedepannya, semoga saja tidak ada penambahan kasus lagi. Saya minta masyarakat bisa menjaga kebersihan lingkungan karena dengan menjaga kebersihan lingkungan salah satu cara menekan peningkatan kasus DBD,” imbaunya.
Dalam waktu dekat ini Dinkes belum melakukan fogging massal. Namun terus mendorong semua pihak untuk kembali menggalakkan gotong royong membersihkan lingkungan sekitar dari sarang nyamuk dan jentik.
“Jika terjadi penularan secara signifikan baru kita akan melakukan fogging dengan skala besar,” tegasnya.
Diberitakan sebelumnya, Dinkes Bontang tengah bergerak cepat menekan potensi meningkatnya kasus DBD dengan melakukan pemetaan zona DBD. Pemetaan wilayah dilakukan guna mengetahui titik kasus tertinggi sehingga dari sisi penanggulangan dapat lebih terukur. (Jis/Yud).
Grafis:
Discussion about this post