DIALEKTIS.CO – Kurun waktu lima bulan terakhir. Anak usia 5 hingga 9 tahun menjadi rentang usia yang paling banyak terinfeksi penyakit DBD (Demam Berdarah Dengue) di wilayah Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang, Kalimantan Timur.
Berdasarkan data Puskesmas Bontang Utara (BU) 1, dari Januari hingga 31 Mei 2023, terdapat 142 kasus DBD yang menjangkit warga di wilayah tersebut.
Cuaca pancaroba, hujan dan panas yang silih berganti. Serta belum optimalnya pemberantasan sarang jentik dan nyamuk, dikhawatirkan berpotensi mendorong peningkatan kasus DBD.
“38 diantaranya menyerang anak usia 5-9 tahun yang benar-benar patut diwaspadai,” ungkap Siti Ulfa, Petugas Surveilans Puskesmas Bontang Utara 1, Selasa (5/6).
Terangnya, DBD dapat menyerang semua kalangan bahkan lanjut usia. Kata dia, kini anak-anak menjadi kelompok paling rentan terserang, terlebih sistem imun yang belum stabil.
Namun begitu, risiko fatal akibat DBD juga patut diwaspadai usia dewasa. Kebiasan menunda-nunda pengobatan, mejadi bahaya tersendiri. Pasien DBD harus cepat mendapat penanganan.
Guna mengantisipasi lonjakan kasus DBD. Kata Siti Ulfa, Puskesmas BU 1 telah meluncurkan program Si Paris.
Yakni, sistem pemetaan infografis DBD di wilayah kerja puskesmas yang memberikan gambaran kasus aktif setiap minggunya dan mengajak warga untuk ikut berpartisipasi mencegah penularan DBD.
Puskesmas BU 1 juga melakukan penyelidikan epidemiologi pada penyebaran Abate dan fogging dengan menggunakan aplikasi ArcGis.
“Masyarakat diimbau aktif dalam membersihkan sampah agar tidak ada sarang nyamuk DBD,” pungkasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah instal aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post