DIALEKTIS.CO – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang menyediakan tempat untuk masyarakat yang ingin menjalani isolasi mandiri atau isoman di Rusunawa Guntung. Pengalihan Rusunawa menjadi tempat isoman ini telah dilakukan sejak Selasa (13/7) kemarin.
Terdapat 50 kamar yang dapat digunakan untuk pasien isoman. Rinciannya, 2 kamar terletak di Lantai 1, dan 48 kamar lainnya di lantai 2 dan 3, masing-masing lantai berkapasitas 24 kamar.
“Kalau pasien melonjak, kami akan manfaatkan lantai 4 juga. Cuman saat ini yang kami siapkan 50 kamar dulu,” kata Penanggung Jawab Medis Isoman Rusunawa Guntung, dr Irzal Wijaya saat ditemui awak media, Selasa (13/7/2021).
Terangnya, tidak hanya pasien Covid-19 yang akan menempati rusunawa yang terletak di wilayah paling utara Kota Bontang itu.
Baca juga: Swadaya, Kampung Toga RT 11 Loktuan Ubah Posyandu Jadi Tempat Isolasi
Sejumlah petugas yang berjaga juga diberikan fasilitas, sebab penjagaan dilakukan 24 jam. Kata dia, setiap kamar, difasilitasi kamar mandi dalam, lemari pakaian, tempat tidur dua tingkat serta kursi dan meja.
Selain mempersiapkan ruangan. Tim Medis Isoman Rusunawa Guntung juga menyiapkan berbagai macam logistik yang sekiranya akan dibutuhkan selama perawatan isolasi mandiri. Mulai dari persediaan oksigen, obat-obatan, APD, ambulance, serta berbagai kebutuhan medis lainnya.
Irzal meyakinkan, setiap pasien Isoman akan mendapat pelayanan makan 3 kali sehari, beserta keperluan obat dan vitamin.
Privasi setiap orang juga terjaga, sebab aktivitas pasien selama isoman cukup berada di kamar masing-masing. Jika ingin berjemur bisa membuka jendela, karena setiap ruang sudah diatur untuk mendapat sinar matahari yang cukup.
Lokasi isoman ini direncanakan akan difungsikan selama 3 bulan kedepan. Sembari melihat perkembangan penyebaran kasus Covid-19 di Kota Bontang. Jika sudah melandai, Rusunawa di RT 15 itu akan dikembalikan sesuai fungsi awalnya.
Baca juga: Komisi IV DPRD Dorong Pemerintah Salurkan Bansos ke Masyarakat
“Ini kan lagi puncak-puncaknya, kalau satu bulan sudah landai dan aman, bisa kita stop,” ujarnya.
Hingga Selasa (13/7) kemarin, pihaknya masih menunggu dan berkordinasi bersama Puskesmas dan tim PSC. Sebab kewenangan memvalidasi pasien yang akan dievakuasi ke Rusunawa, berada di Puskesmas dan tim PSC.
“Kami masih menunggu informasi kapan ada pasien datang,” terangnya.
Diketahui, untuk memastikan keamanan dan kenyamanan penjagaan 24 jam akan dilakukan oleh tim gabungan dari TNI/Polri, BPBD, Satpol PP dan beberapa instasi terkait lainnya. Keluarga yang ingin mengantar makanan atau kebutuhan pasien Covid-19 selama isoman pun tetap diperkenan, dengan dititip ke petugas jaga. (Mei/Yud).
Discussion about this post