Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home KOLOM

Void Tambang untuk Air Baku, WBB Nilai Solusi Palsu

Redaksi by Redaksi
December 18, 2021
Void Tambang untuk Air Baku, WBB Nilai Solusi Palsu
Share on FacebookShare on Twitter

DIALEKTIS.CO – Puluhan anak muda yang menamakan diri Warga Bontang Bergerak (WBB) melakukan aksi unjuk rasa di Jembatan Hauling Indominco, Jalan Poros Bontang – Samarinda, Desa Suka Rahmat, Kutai Timur, Jumat (17/12/2021) sore.

Itu sebagai reaksi dari kedatangan Gubernur Kaltim Isran Noor saat mengunjungi void tambang yang rencana digunakan sebagai sumber bahan baku PDAM.

“Secara tegas kami menolak rencana tersebut. Didalam lubang tambang itu ada kandungan logam berat, yang akan naik kepermukaan, jika terjadi reaksi. Kalau air seperti itu dikonsumsi masyarakat, jelas akan sangat berbahaya,” ujar Koordinator aksi, Fajri Sunaryo saat orasi.

Baca juga: BW Desak Pemerintah Segera Uji Lab Air Bekas Lubang Tambang

Dia juga menjelaskan, kadar asam yang ada pada air di lubang tambang ini juga sangat tinggi. Rata-rata mencapai pH 2,76. Normalnya, kadar asam dalam air yang layak dikonsumsi itu pH nya 7. Dengan demikian, jika konsentrasinya air sangat asam. Jelas itu tidak layak konsumsi.

“Ini suatu tindakan yang terlalu berani. Dalam hal ini, pemerintah secara sadar melegitimasi kejahatan yang dilakukan oleh pihak perusahaan,” tegasnya.

Pria yang juga Ketua Umum Mapala Stitek Bontang itu bilang, permasalahan krisis air bersih di Bontang ini sudah cukup mengkhawatirkan. Namun, pemerintah belum banyak melakukan langkah-langkah yang cukup luas.

Permasalah krisis air tersebut bukan tanpa alasan. Menurutnya, hal itu dikarenakan ekosistem di bagian hulu sudah rusak akibat aktivitas tambang. Dan akhirnya mengurangi debit dan juga volume air yang ada di dalam tanah.

“Kalau kita menilik data yang ada, sudah lebih dari 3/4 kawasan hutan lindung kita ditambang oleh pihak Indominco,” tukasnya.

Baca juga: Banjir dan Krisis Air Bersih, WBB Nilai Bontang Darurat Bencana Ekologis

Kata dia, hal itu juga yang menyebabkan Kota Bontang mengalami bencana banjir. Pengupasan lahan yang terjadi akibat pertambangan di hulu menyebabkan kawasan resapan air hilang. Padahal, hutan-hutan harusnya menjadi pertahanan kota Bontang.

“Ini kemunduran cara berfikir. Langkah kebijakan yang ditawarkan sangat-sangat tidak solutif. Dihulu mereka berdansa, dihilir kita menderita. Bayangkan, mereka merusak yang sudah ada. Terus menawarkan solusi yang rentan dan berbahaya,” katanya.

Senada, Ketua Srikandi Konservasi, Suryani Ino mengatakan, semestinya ada pertimbangan sains yang dikedepankan. Jika pemerintah mengatakan air tersebut layak, harusnya mereka berani mempublikasikan hasil kajiannya.

“Mereka bilang air ini layak. Mereka bilang jangan khawatir. Tapi tidak ada buktinya,” tegas Ino dalam orasinya.

Ia sangat menyayangkan tindakan pemerintah mengambil keputusan tersebut. Padahal, sudah sangat jelas jika air lubang tambang tersebut menyimpan ribuan penyakit mematikan. Seperti kanker, gangguan fungsi hati dan lainnya.

Baca juga: Fraksi Rakyat Kaltim Tuntut Penuntasan Kasus Pelanggaran HAM.

“Apa kita tega warga Bontang mengalami hal demikian. Ini sebenarnya sesat dikit dalam kebijakan. Pemanfaatan void tambang jelas solusi palsu,” tegasnya.

Menurutnya, hal ini juga sebagai bentuk lepas tangan dari perusahaan. Seharusnya, lubang tambang yang sudah tidak terpakai itu direboisasi, atau dipulihkan.

“Pihak perusahaan seharusnya tidak lepas tanggung jawab. Dengan mereboisasi lubang bekas galian mereka,” tukasnya. (*)

Print Friendly, PDF & Email
ShareTweetShare
Previous Post

Sempaja Geger, Penjual Herbal Ditemukan Tergantung di Dak Penampungan Air

Next Post

Atasi Banjir, Dewan Desak Pemkot Maksimalkan Waduk Kanaan

Related Posts

Pemeriksaan Bimtek Masih Berlanjut, Kapolres: Sudah 4 Lurah Dimintai Keterangan
WARTA

Kapolres Bontang Berganti, Sertijab Akan Digelar 8 Juli di Polda Kaltim

Polisi di Bontang Razia Knalpot Brong, Puluhan Pemotor Ditilang
WARTA

Polisi di Bontang Razia Knalpot Brong, Puluhan Pemotor Ditilang

Teguh Santosa Nilai Agresivitas China karena Fragmentasi Sikap Indonesia Sendiri
KOLOM

Opini di Media Bagian dari Kerja Pers, Laporan USK Dinilai Salah Tempat

Tolak WFA, Arfian: ASN Bukan Pekerja Digital Lepas, Pelayanan Harus Berkantor
DPRD Bontang

Tolak WFA, Arfian: ASN Bukan Pekerja Digital Lepas, Pelayanan Harus Berkantor

Terekam CCTV, Pencuri Bersarung Gondol Motor Scoopy di HOP IV Bontang
WARTA

Terekam CCTV, Pencuri Bersarung Gondol Motor Scoopy di HOP IV Bontang

Soroti Proyek Multiyears dalam RPJMD, Yusuf Ingatkan Jangan Jadi Beban Fiskal Daerah
DPRD Bontang

Soroti Proyek Multiyears dalam RPJMD, Yusuf Ingatkan Jangan Jadi Beban Fiskal Daerah

Next Post
Atasi Banjir, Dewan Desak Pemkot Maksimalkan Waduk Kanaan

Atasi Banjir, Dewan Desak Pemkot Maksimalkan Waduk Kanaan

Discussion about this post

Follow Us

dialektis-logo-1
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2022 DIALEKTIS.CO – Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.