Dialektis.co
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS
No Result
View All Result
No Result
View All Result
Home WARTA

Viral Emak-emak Isi Pertamax Turbo di BeAT, Ini Penjelasan Ahli Penting Diketahui

Redaksi by Redaksi
September 13, 2023
Viral Emak-emak Isi Pertamax Turbo di BeAT, Ini Penjelasan Ahli Penting Diketahui
Share on FacebookShare on Twitter

DIALEKTIS.CO – Diduga enggan antre panjang di SPBU. Seorang emak-emak tampak mengisi kendaraan Honda BeAT tahun 2022 kapasitas mesin 110 cc dengan Pertamax Turbo RON 98, alias oktan tinggi.

Video berdurasi 8 detik itu pun sukses menarik perdebatan warganet. Bukan soal lokasi kejadian ataupun harga, namun dampaknya.

BBM dengan oktan tinggi dinilai tidak cocok digunakan pada mesin cc rendah.

Dikonfirmasi mengenai itu, Ibnu Sambodo, Team Owner Manual Tech Racing menjelaskan, efek bahan bakar oktan tinggi hanya bisa terasa pada motor-motor dengan kapasitas mesin yang tinggi pula.

Sebab hal ini berkaitan dengan tingkat kompresi pembakaran.

“Kalau motor dengan kapasitas 250 cc atau 500 cc ke atas, pasti akan terasa efek menggunakan oktan tinggi karena mesinnya memang cocok,”

“Kalau kapasitasnya cuma 150 cc ke bawah, ya enggak kerasa bedanya,” katanya seperti dilansir dari alaman Kompas.com, Rabu (13/9/2023).

Kata dia, alih-alih memberikan peningkatan performa, bahan bakar oktan tinggi justru bisa memberikan kendala pada motor dengan cc rendah.

“Motor cc besar memiliki daya kompresi BBM yang kuat, makanya cocok menggunakan oktan tinggi. Motor dengan cc rendah bisa kelelahan dan kurang mampu mengkompresi oktan tinggi,” kata Ibnu.

Menurut dia, karena mesin harus bekerja ekstra untuk melakukan kompresi, ada potensi overheating bahkan kerusakan pada komponen-komponen tertentu.

Anto Hananto, Kepala Bengkel AHASS 88 mengatakan, beberapa kerusakan yang dimaksud bisa berupa elektroda busi putus, piston terkikis, dan masa pakai oli menurun drastis

“Kasus yang sering saya jumpai adalah mesin overheating, ciri-cirinya adalah oli mesin berwarna merah ketika diganti. Ini tidak baik bagi kesehatan mesin,” kata Anto.

Anto menyarankan pengguna untuk mengikuti anjuran pabrik terkait nilai oktan bahan bakar yang digunakan.

Tujuannya untuk menjaga performa dan kualitas mesin motor.

“Sebaiknya ikuti manual penggunaan. Misalnya motor matik seperti vario 150, cocoknya ya pakai bbm oktan 92. Jangan dipaksa pakai BBM oktan 98,” ujarnya. (Kompascom)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1  kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.

Print Friendly, PDF & Email
Tags: BBM
ShareTweetShare
Previous Post

Tekuk Turkmenistan 2-0, Timnas U-23 Lolos Piala Asia, Nomor 6 Istimewa

Next Post

Dua Bulan Lagi Harus Rampung, Progres Kantor Lurah Satimpo Belum 50 %

Related Posts

Forkom SP-Sekar BUMN Dorong BUMN Jadi Pilar Pembangunan Nasional
WARTA

Forkom SP-Sekar BUMN Dorong BUMN Jadi Pilar Pembangunan Nasional

Raih 9 Trofi, SDN 008 Bontang Utara Kembali Raih Juara Umum Temu PMR Mula 2025
WARTA

Raih 9 Trofi, SDN 008 Bontang Utara Kembali Raih Juara Umum Temu PMR Mula 2025

Kecelakaan Beruntun, 4 Mobil Terguling di Depan SPBU KM 8 Poros Bontang Samarinda
WARTA

Kecelakaan Beruntun, 4 Mobil Terguling di Depan SPBU KM 8 Poros Bontang Samarinda

Soal BBM Langka, Sofyan Jufri: Pertamina Harus Beri Penjelasan, Tidak Cukup Minta Maaf
WARTA

Soal BBM Langka, Sofyan Jufri: Pertamina Harus Beri Penjelasan, Tidak Cukup Minta Maaf

Kembangkan Komoditas Lokal, Pupuk Kaltim Beri Dukungan Agri Input Bagi Petani Cabai Guntung
WARTA

Kembangkan Komoditas Lokal, Pupuk Kaltim Beri Dukungan Agri Input Bagi Petani Cabai Guntung

Eks Pasar Lok Tuan jadi Lapangan Serbaguna, Eks PT Kelsri Dilirik untuk Pusat UMKM
EKBIS

Eks Pasar Lok Tuan jadi Lapangan Serbaguna, Eks PT Kelsri Dilirik untuk Pusat UMKM

Next Post
Dua Bulan Lagi Harus Rampung, Progres Kantor Lurah Satimpo Belum 50 %

Dua Bulan Lagi Harus Rampung, Progres Kantor Lurah Satimpo Belum 50 %

Discussion about this post

Follow Us

dialektis-logo-1
  • TENTANG KAMI
  • REDAKSI
  • PEDOMAN MEDIA SIBER
  • KEBIJAKAN PRIVASI
  • DISCLAIMER
  • PEDOMAN PEMBERITAAN RAMAH ANAK

© 2022 DIALEKTIS.CO – Managed by Aydan Putra. All rights reserved.

No Result
View All Result
  • HOME
  • WARTA
  • KABAR PARLEMEN
    • DPRD Kaltim
    • DPRD Bontang
    • DPRD Kukar
    • DPRD Kutim
  • EKBIS
  • OLAHRAGA
  • GAYA HIDUP
  • RAGAM
  • PARIWARA
  • KOLOM
  • VIDEO
  • INFOGRAFIS

© 2021 DIALEKTIS.CO - Managed by Aydan Putra. All rights reserved.