DIALEKTIS.CO – Ketua Gerakan Mahasiswa Peduli Kaltim (GM Pekat), Adi Afriansyah menyatakan pihaknya tengah mengumpulkan bukti bukti dugaan korupsi dan penyalahgunaan wewenang pada pembangunan Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sungai Kapih.
Adi mengatakan pihaknya telah meninjau serta tengah mengumpulkan bukti pendukung tentang kejanggalan pada pembangunan tersebut.
“Kami tengah mengumpulkan bukti-bukti pendukung dan ini sangat penting,” ucap Adi afriansyah, Rabu (9/6/2021).
Kata Adi, berdasarkan hasil pantauan lapangan, kondisi IPA Sungai Kapih saat ini tidak berfungsi dan tidak terawat. Bangunan tidak ada penghuninya, bentuknya diibaratkan seperti rumah hantu.
Kondisi pipa untuk menyedot air tidak berfungsi serta berkarat. Lapisan atas pipa dipoles pake bahan seperti karet, diduga mudah tergores sementara lapisan dalam dipoles menggunakan semen tapi tidak merata polesannya, hanya di bagian ujung.
Baca juga: Mahasiswa Adukan Dugaan Korupsi di Proyek IPA Sei Kapih ke Kejati Kaltim
“Kondisi bangunan terlihat dari atas sudah tumbuh tanaman atau rerumputan, berlumut dan atapnya ada sebagian yang bocor, padahal sampai saat ini IPA tersebut belumlah digunakan,” bebernya.
Adi menyebut pihaknya akan segera memberikan bukti hasil pantauan lapangan kepada Kejati Kaltim, guna menambah bukti yang diminta saat beraudiensi pada hari Senin kemarin.
Sebelumnya diwartakan sejumlah kelompok massa yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Peduli Kaltim menggelar aksi unjung rasa di depan kantor Kejaksaan Tinggi (Kejati) Kalimantan Timur, pada Senin 7 Juni lalu.
Dalam aksinya itu, GM Pekat dengan tegas meminta Kejati Kaltim untuk segera memeriksa Kepala Dinas PUPR Kota Samarinda pada periode pembangunan.
Serta meminta agar oknum yang mengalokasikan Bankeu untuk pembangunan IPA Sei Kapih untuk juga diperiksa. (Frn/Yud).
Discussion about this post