DIALEKTIS.CO – Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Pertanian (DKP3) Kota Bontang kembali menggelar uji sampel pangan semester pertama, delapan macam komoditas sayur dari tiga pasar induk di Kota Taman pun dijadikan sampel.
Delapan komoditas yang diuji yakni, pisang, timun, cabai hijau, bayam, kentang, buah pir, jeruk peras, dan pepaya.
Uji sampel pangan ini dilakukan untuk mendukung penguatan dan pemanfaatan sistem keamanan pangan. Sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 53 Tahun 2018, tentang Keamanan dan Mutu Pangan Segar Asal Tumbuhan (PSAT).
“Ini untuk menguji kualitas mutu pangan agar aman dikonsumsi oleh masyarakat,” kata Kasi Keamanan Pangan DKP3 Kota Bontang, Fahrudin Noor, Kamis (10/6/2021).
Kata dia, pada uji sempel yang dilakukan pada 6 Mei 2021 lalu dilakukan dengan penuh kehati-hatian dan menerapkan standar pengambilan sempel, agar tidak terpapar mikroba.
Sampel dikirim ke laboratorium, ada juga yang dites memakai rapid khusus buah dan sayuran. Dua pekan berselang, hasil rapid test kit serta laboratorium pun diterima.
Delapan bahan pengan di Kota Bontang tersebut dinyatakan layak dan aman dikonsumsi.
Terangnya, logam berat pada pangan yang diuji berada di bawah standar Batas Minimum Cemaran (BMC) begitupun kandungan Escherichia Coli (E-coli) nya.
“Untuk pestisidanya juga di bawah Batas Minimum Residu (BMR), Salmonella (Mikroba) yang disebabkan paska panen atau fase budidayanya pun negatif,” sebutnya.
Namun, untuk rapid test jeruk peras didapati hasilnya positif. Akan tetapi dari hasil laboratoriumnya masih aman dikonsumsi.
“Karena rapid hanya menunjukkan positif negatif. Tetapi yang menyatakan aman hasil adalah laboratorium karena memeriksa secara keseluruhan,” tuturnya.
Sebagai tindak lanjut hasil uji sampel, pihaknya akan melakukan penelusuran ke pedagang jeruk guna memberikan pembinaan cara budidaya yang benar serta tepat.
Ia pun mengimbau agar pedagang atau petani jika menemukan buah, sayuran sudah busuk agar tidak dicampur dengan yang masih segar. Karena akan mengkontaminasi yang lainnya. (Mir/Yud).
Discussion about this post