DIALEKTIS.CO, Samarinda – Langkah serius dalam penanganan stunting di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) terus diperkuat oleh Pemerintah Provinsi. Sekretaris Daerah Pemprov Kaltim baru-baru ini menegaskan komitmen untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, dengan menyampaikan 10 langkah strategis yang akan dilakukan dari tahun 2023 hingga 2026.
Dalam rencana pembangunan daerah tahun 2024 – 2026, Pemerintah Provinsi menargetkan penurunan angka stunting sebesar 10 persen. Namun, menurut Anggota Komisi II DPRD Kaltim, Sapto Setyo Pramono, perlu adanya pemantapan dalam pendataan stunting demi akurasi yang lebih baik.
Sapto Setyo Pramono menyoroti pentingnya pengembangan fasilitas kesehatan, khususnya Posyandu, di setiap daerah.
“Posyandu harus memiliki basis data yang akurat di setiap wilayahnya, terutama kelurahan dan RT. Pendataan yang tepat akan menjadi dasar yang penting dalam menangani stunting,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Sapto Setyo Pramono menekankan bahwa optimalisasi Posyandu merupakan kunci utama dalam upaya pencegahan stunting.
“Kehadiran Posyandu harus terdata secara rinci, sehingga memberikan pelayanan yang tepat kepada masyarakat terutama dalam imunisasi dan pemberian nutrisi yang dibutuhkan,” tegasnya.
Dengan fokus pada pembenahan birokrasi dan pendataan yang akurat, Pemerintah Kaltim berkomitmen untuk memperkuat upaya dalam penanganan stunting guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Benua Etam. (Adv/DPRD Kaltim).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan klik link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join. Agar lebih mudah install aplikasi telegram dulu di ponsel Anda.
Discussion about this post