DIALEKTIS.CO – Rasa kecewa, dan sedih campur aduk dirasakan sejumlah mahasiswa Universitas Trunajaya (Unijaya) Bontang.
Betapa tidak, mereka menjadi pihak yang paling dikorbankan dari kelalaian pihak Yayasan dan Akademik sehingga kampus swasta yang telah banyak meluluskan sarjana itu resmi ditutup izinnya oleh Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Diktisaintek).
“Jelas kami yang jadi korban kalau begini. Yayasan jangan lepas tangan. Harus tanggung jawab,” ujar RS, kepada media ini, Senin (23/6).
Mahasiswa angkat 2020 yang berpesan namanya diinisialkan itu menyayangkan sikap yayasan yang masih juga kurang proaktif.
RS mengaku, belum ada keterangan resmi terkait langkah yang akan dilakukan untuk membantu mahasiswa. Padahal, saat ini hal itu sangat diperlukan.
Kata dia, berdasar informasi yang berseliweran di media. Saat ini, Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XI pun meminta pihak yayasan untuk segera mendata seluruh mahasiswa yang hendak dialihkan ke perguruan tinggi lain.
Pendataan harus disertai sejumlah dokumen penting, antara lain formulir pendaftaran, ijazah SMA/SMK, KTP, akta kelahiran, kartu keluarga, serta dokumen akademik seperti KRS, KHS, dan daftar hadir perkuliahan.
“Yayasan harus memfasilitasi. Kalau perlu biayanya ditanggung. Kita juga butuh pusat informasi, agar semua jelas dan tidak ada teman yang terlewat nantinya,” tegasnya.
Lebih jauh, RS menyayangkan penutupan ini. Sebab Unijaya merupakan kampus swasta tertua di Bontang. Juga telah turut berkontribusi dan mewarnai dunia pendidikan di Bontang.
Melihat lambannya respon pihak yayasan. RS berharap Pemerintah Kota (Pemkot) untuk segera mengambil langkah penyelamatan. Agar mahasiswa tidak kembali jadi korban.
“Bagaimana yang sudah selesai study. Bahkan sudah bayar biaya sidang. Ini semua mesti ada kejelasan. Kalau ditekan Pemkot, mungkin mereka baru cepat gerak,” harapnya.
Terpisah, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni memastikan tidak akan tinggal diam melihat nasib mahasiswa Unijaya pasca penutupan kampus.
Wali Kota Bontang Tidak Tinggal Diam
Terbaru, Pemkot Bontang melalui Walikota Neni Moerniaeni telah resmi meneken nota kesepahaman (MoU) dengan Universitas Langlangbuana (Unla) pada Kamis (19/6/2025).
Kerja sama ini membuka peluang mahasiswa Unijaya pindah ke Unla tanpa biaya pendaftaran.
“Bisa langsung ditransfer tanpa uang pendaftaran. Universitas Langlangbuana ini di bawah Polri,” tegas Neni saat dikonfirmasi.
Mahasiswa yang tidak bisa kuliah langsung di Bandung difasilitasi dengan pembelajaran daring. Mata kuliah akan disesuaikan dengan kurikulum Unla.
“Alhamdulillah ini bisa online. Mahasiswa cukup menyelesaikan mata kuliah yang belum tuntas,” ujarnya.
Selain transfer mahasiswa, kerja sama juga mencakup bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Perlu diketahui Universitas Langlangbuana sendiri merupakan kampus swasta di Bandung, berdiri sejak 1982, dengan lima fakultas dan 19 program studi dari jenjang D-3, S-1, hingga S-2. (*).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post