Dialektis.co – SMPN 5 Bontang menerapkan program Sekolah Ramah Anak sejak tahun 2023. Penerapan ini merupakan kelanjutan dari status sebelumnya sebagai “Sekolah Menuju Ramah Anak” yang digaungkan sejak 2019 lalu.
Kepala SMPN 5, Muhidin, menjelaskan, konsep Sekolah Ramah Anak ini mengedepankan pendekatan humanis dalam proses pembelajaran, di mana siswa diperlakukan dengan penuh penghargaan dan menghilangkan praktik kekerasan dan bullying.
Muhidin menekankan, dalam lingkungan sekolah ramah anak, tidak ada tempat bagi kekerasan fisik maupun mental. Guru dan siswa harus menjalin hubungan yang saling menghargai dan nyaman sehingga siswa tidak lagi merasa takut terhadap para pendidik.
“Sekarang kita pastikan anak-anak diperlakukan dengan baik dan sesuai aturan. Kalau dulu mungkin ada yang takut lihat gurunya, sekarang pendekatan dilakukan secara lebih baik agar anak merasa nyaman,” jelasnya saat dikonfirmasi, Selasa (17/9/2024).
Salah satu upaya utama yang dilakukan pihaknya dalam menerapkan sekolah ramah anak yakni dengan membiasakan penerapan budaya 5S (Salam, Sapa, Senyum, Sopan, dan Santun).
Muhidin menjelaskan bahwa budaya ini diterapkan setiap hari, mulai dari pintu gerbang sekolah di mana guru menyambut siswa dengan senyuman dan salam saat mereka tiba.
“Penerapan 5S setiap hari penting bagi kami. Ini dimulai sejak anak masuk gerbang sekolah dan disambut dengan hangat oleh guru-guru,” katanya.
Selain itu, SMPN 5 juga menerapkan kegiatan pembiasaan seperti salat Dhuha bersama sebelum memulai kegiatan belajar mengajar (KBM). Kegiatan ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang lebih kondusif dan nyaman bagi siswa untuk belajar.
“Salat Dhuha dilakukan sebelum kegiatan belajar mengajar dimulai. Ini menjadi bagian dari rutinitas harian di sekolah untuk membangun lingkungan yang lebih nyaman dan positif,” lanjutnya.
Menurutnya, anak didik di SMPN 5 dianggap sebagai aset berharga yang harus dihargai. Oleh karena itu, sekolah berkomitmen untuk memperbaiki dan menghargai perilaku serta tingkah laku siswa, sehingga setiap siswa merasa diterima dan diakui di lingkungan sekolah.
“Kami menganggap anak-anak sebagai aset, dan penting bagi kami untuk memperlakukan mereka dengan baik, menghargai setiap perilaku mereka agar mereka merasa dihargai di sini,” tambahnya.
Selain pendekatan langsung kepada siswa, SMPN 5 Bontang juga aktif melakukan sosialisasi kepada orang tua siswa. Setiap tahun, sekolah mengadakan pertemuan dengan wali murid untuk menyamakan pemahaman terkait pendidikan anak.
Muhidin menilai penting bagi orang tua dan guru untuk memiliki pandangan yang sama dalam mendidik anak, sehingga pendidikan yang diberikan di rumah dan di sekolah dapat berjalan selaras.
SMPN 5 tidak hanya fokus pada siswa, tetapi juga orang tua mereka. Sosialisasi dilakukan agar semua pihak, baik guru maupun orang tua, punya pemahaman yang sama dalam mendidik anak.
Aspek keamanan dan kenyamanan juga menjadi perhatian utama SMPN 5 dalam penerapan sekolah ramah anak. Sekolah memastikan lingkungan yang aman bagi siswa, serta memberikan fasilitas yang mendukung proses belajar mengajar yang nyaman.
Hal ini dilakukan agar siswa bisa fokus pada pembelajaran tanpa adanya kekhawatiran terkait keamanan atau kenyamanan di sekolah.
“Kami terus memperbaiki keamanan dan kenyamanan di sekolah, agar siswa bisa belajar dengan tenang tanpa rasa takut,” sebutnya.
SMPN 5 juga berkomitmen untuk sepenuhnya menghilangkan bullying di lingkungan sekolah. Berbagai kegiatan dilakukan untuk meminimalisir tindakan perundungan, baik melalui pendekatan langsung kepada siswa maupun kampanye anti-bullying secara berkala.
Muhidin berharap, dengan upaya-upaya ini, tidak ada lagi siswa yang merasa terintimidasi di lingkungan sekolah.
“Tidak ada lagi bullying di sekolah ini. Kami terus memantau dan melakukan pendekatan agar lingkungan sekolah benar-benar nyaman dan aman bagi semua siswa,” tegasnya.
Ia menegaskan, dengan berbagai langkah tersebut, SMPN 5 Bontang optimis bahwa penerapan sekolah ramah anak akan memberikan dampak positif bagi perkembangan siswa, baik dari segi akademik maupun karakter.
Muhidin berharap, melalui kolaborasi yang kuat antara pihak sekolah dan orang tua, SMPN 5 bisa terus menjadi teladan sebagai sekolah yang memberikan ruang bagi tumbuh kembang anak yang sehat dan positif. (adv).
Penulis : Mira
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post