DIALEKTIS.CO – Anggota Komisi A DPRD Bontang, Saeful Rizal turut menyoroti kasus penahanan ijazah siswa yang dikabarkan dilakukan oleh sejumlah sekolah swasta di Kota Bontang.
Menariknya, meski politisi PKS itu menegaskan bahwa praktik tersebut sebuah pelanggaran. Namun, ia juga memeinta semua pihak untuk lebih arif melihat persoalan ini.
“Tidak ada alasan hukum yang membenarkan penahanan ijazah. Itu hak siswa dan dijamin oleh konstitusi,” tegas Saeful saat dikonfirmasi wartawan.
Namun, lanjut Saeful. Kondisi sekolah swasta, juga harus mendapat perhatian. Pasalnya, sekolah swasta hanya mengandalkan iuran siswa sebagai sumber utama operasional.
Sementara, sekolah swasta kerap menemui kendala. Terlebih saat ada tunggakan siswa yang belum terselesaikan.
“Memang sekolah swasta tidak mendapat subsidi sebesar sekolah negeri. Tapi penahanan ijazah tetap bukan jalan keluar,” ujarnya.
Saeful mendorong agar penyelesaian dilakukan secara dialogis dan humanis.
Wali murid diminta proaktif berkomunikasi, dan pihak sekolah juga disarankan membuka ruang mediasi.
Ia juga menyarankan agar orang tua yang benar-benar tidak mampu melunasi tunggakan SPP, segera mengajukan bantuan kepada lembaga-lembaga seperti Baznas, Lazis, atau forum zakat lainnya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Bontang Agus Haris secara tegas tidak memperkenankan sekolah swasta untuk melakukan penahanan ijazah. Terlebih dengan dalih tunggakan pembayaran sumbangan pembinaan pendidikan (SPP).
Bahkan Agus Haris memberi ultimatum waktu paling lama satu bulan untuk menyerahkan ijazah yang saat ini terkena penahanan. Jika tidak, pihak sekolah berpotensi menghadapi masalah serius.
“Intinya penahanan ijazah itu tidak diperbolehkan. Kasihkan cepat,” tegas Agus Haris.
Kata dia, Pemkot Bontang akan mengambil langkah apabila praktik seperti ini terus dilakukan. AH berjanji akan membentuk tim yang berisi dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, inspektorat, dan Satpol PP.
“Kami akan datangi apabila masih ada sekolah yang menahan ijazah. Sepekan ini serahkan secara sukarela. Tetapi kalau masih ada yang tahan kami datangi sekolahnya,” ancam Agus Haris. (Mira/adv).
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Dialektis.co. Caranya dengan bergabung saluran Dialektis.co WhatsApp atau telegram di link https://t.me/+CNJcnW6EXdo5Zjg1 kemudian join.
Discussion about this post